Judul : No Gain Without Pain
Penulis: Farel Rossy
Penerbit : FlashBook (DIVA
Press)
Cetakan : I, 2014
Tebal : 192 halaman
ISBN : 978-602-296-029-4
Peresensi : Junaidi Khab
Kita jangan sampai
menganggap menciptakan sebuah kesuksesan itu mustahil. Hal tersebut bisa kita
lihat dari keberhasilan Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan dan perikanan
RI (periode 2014-2019) meski tidak lulus SMA. Berkat kerja kerasnya, dia bisa
menjadi menteri. Hakikatnya, sebuah kesuksesan itu bisa diciptakan dengan
strategi yang jitu dan andal. Ibaratnya, kita akan menempuh medan perang.
Dengan strategi yang jitu, kemenangan perang akan berada di pihak kita. Maka
dari itu, jika kita ingin sukses, kesuksesan itu harus kita rencanakan
strategi-strateginya.
Inspiratif sekali kehadiran
buku ini sebagai fondasi awal untuk menciptakan strategi sebuah kesuksesan.
Kita akan disodorkan pada pilihan jalan kesuksesan yang positif dalam buku ini.
Dengan alasan, bahwa jalan positif meski medannya sangat sulit akan memberikan
kesuksesan yang utuh dan sempurna. Berbeda dengan jalan negatif. Meskipun
memberikan kesuksesan, tapi merugikan pihak lain, dan pada akhirnya diri kita
juga yang akan kena batunya sendiri.
Bekerja keras dengan
penuh semangat menjadi kunci sebuah kesuksesan itu akan terwujud. Kesuksesan
kita itu tergantung pada kerja keras yang kita lakukan. Semakin keras bekerja
atau giat bekerja, maka akan semakin dekat pada kesuksesan yang kita impikan.
Dan, tentu saja, tidak hanya kerja keras yang dibutuhkan agar sukses, tapi juga
kerja cerdas (hlm. 91).
Perlu juga kita sadari
bahwa kerja cerdas tidak hanya menuntut kita memaksimalkan jerih payah, energi,
dan kekuatan fisik. Tapi juga harus mampu memaksimalkan semua potensi yang kita
miliki dalam bekerja atau berusaha. Kerja cerdas berarti kita berpikir kreatif
dan inovatif. Dengan tujuan agar kerja keras yang kita lakukan hasilnya lebih
meningkat dan lebih cepat mengantarkan pada keberhasilan atau kesuksesan
sebagaimana yang kita harapkan.
Sebuah Keberuntungan?
Seperti kata pepatah,
siapa yang menuai, dia yang akan memanen. Jangan sekali-kali memanen jika kita
tidak (ikut) menuai sesuatu. Sudah tentu jelas, orang yang menuai akan memanen
hasil tuaiannya. Hal ini masih dengan proses yang panjang. Sesuatu yang dituai
harus dirawat dan dijaga dengan baik.
Jangan sekali-kali
mengharap hasil memuaskan jika sesuatu yang dituai tidak dijaga dan dirawat.
Itu semua mustahil. Jika kita menuai dan ingin mendapatkan hasil yang maksimal
sesuai yang kita harapkan, maka kita harus merawat dan menjaganya. Baru setelah
itu menunggu keberuntungan. Begitu pula dengan kesuksesan. Kesuksesan merupakan
sebuah keberuntungan yang berangkat dari kerja keras dan selalu melakukan
hal-hal yang bisa menumbuhkan semangat untuk bekerja.
Seperti halnya seseorang
yang mendapat keberuntungan itu adalah mereka yang punya karakter tekun, sabar,
giat, semangat, disiplin, pantang menyerah, dan pekerja keras dalam mengahadapi
segala macam rintangan. Perjuangan yang mereka tempuh juga cukup melelahkan,
namun akhirnya akan terbayar dengan kesuksesan di genggaman tangan sebagai buah
dari keberuntungan (hlm. 160).
Substansinya, jika kita
ingin mendapat sebuah keberuntungan untuk sukses, maka kita harus memiliki
sifat yang penuh dengan dedikasi. Kita harus mampu menginjakkan kaki di tengah
gurun gersang kerontang untuk bekerja keras dan pikrian cerdas dengan usaha
yang maksimal. Barulah kita berharap sebuah keberuntungan untuk sukses setelah
melakukan banyak usaha. Ini yang disebut dengan ikhtiyar (berusaha),
lalu kanaah (mengharap keberuntungan) setelah kita berusaha.
Kehadiran buku ini akan
menemani diri kita semua untuk menciptakan sebuah kesuksesan melalui berbagai
macam usaha dan kerja keras. Sebagai mana dijelaskan secara umum dalam buku
ini, bahwa untuk menciptakan sebuah kesuksesan itu kita harus bekerja keras,
pantang menyerah, selalu semangat (optimis), antigalau, gigih, dan selalu
memandang apa yang kira kerjakan dari sisi positif dan manfaatnya. Selamat
membaca dan menciptakan sebuah kesuksesan. Semoga!
- Peresensi
adalah Pecinta Baca Buku Asal Sumenep, Tinggal di Surabaya.
0 comments:
Post a Comment