Semarang, Harianblora.com -
Setelah sukses menulis buku Agama Skizofrenia jilid I dan jilid II,
Ahmad Fauzi kini berencana akan menerbitkan buku bertajuk Ayo Jadilah
Petani, Lonceng Kematian Pendidikan di Indonesia. Ahmad Fauzi merupakan
lulusan Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo Semarang yang pernah mengidap
Skizofrenia sekitar selama 11 tahun.
Pada buku pertama, Fauzi menulis berjudul "Agama Skizofrenia, Delusi, Ketidaksadaran dan asal-usul Agama." Kemudian yang kedua bukunya berjudul Agama Skizorenia, Kegilaan, Wahyu dan Kenabian".
Selain dianugerahi kecerdasan yang luar biasa, Fauzi juga
memiliki daya ingat kuat. Namun cara berpikir dan pemikirannya yang aneh,
banyak orang yang kadang berselisih pendapat dengan dia. Padahal ia sendiri
pernah mengaku hafal Alquran 30 juz. Hal itu justru menunjukkan bahwa tingkat
kecerdasan dan memori di otaknya sangat kuat.
Karena kontroversi berisiko dan riskan atas kehidupan
keluarga, kata dia, maka menulis tema yang lebih moderat dan inspiratif adalah
keniscayaan. "Ayo, Jadilah Petani, Lonceng Kematian Pendidikan di
Indonesia , sebuah judul buku yang sedang kugarap. Meski baru sepuluh halaman,
menopangkan pada ide dasar bahwa pendidikan di Indonesia belumlah disebut
berhasil selama belum mampu membuat para murid dan anak didik untuk bercita-cita
menjadi seorang petani dan nelayan,” beber dia, Rabu (25/2/2015) pagi.
Ide ini, kata Fauzi, juga berangkat dari manifesto postmodern yang mengumandangkan perlawanan
atas meta narasi atau narasi narasi besar. “Seolah perubahan hanya mungkin
melalui jalur struktur yang kolosal dan massif. Menyemai mimpi pada anak didik
untuk tidak terpukau bercita-cita menjadi dokter, insinyur, direktur, menteri,
presiden atau pilot, tetapi kenapa tidak terpikirkan sama sekali untuk menjadi
nelayan, petani atau tukang kebun? Sudah banyak orang bercita cita untuk
menjadi manusia besar sehingga melupakan bahwa dalam yang pinggiran terdapat
perubahan besar yang sebenarnya,” jelas pengisi acara di Cakra Semarang TV
tersebut.
Selain menulis buku, menjadi
pemateri dalam berbagai diskusi dan seminar, Fauzi kini juga menjadi penanggung
jawab acara Lentera Budaya di Cakra Semarang TV yang menggali khazanah budaya Jawa
Tengah dengan menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan. Mulai dari dosen,
budayawan, mahasiswa, aktivis dan tokoh lainnya.
Bukankah petani itu memiliki
peran sangat penting dalam tumbuhkembangnya negara ini. Bukankah tanpa nelayan
tidak mungkin tercipta generasi generasi cerdas yang mnjdi penopang bangsa ini?
Kenapa kita tidak menjadi bagian dari kehidupan mereka yang memiliki peran maha
penting ini? Demikian beberapa pertanyaan mendasar yang melatarbelakangi buku
yang akan Fauzi garap.
“Petani menanam padi dengan
susah payah untuk membuat kenyang para anak negeri, tapi kemiskinan dan
kelaparan yang ia dapati. Para nelayan mencari ikan di laut untuk menghasilkan
generasi cerdas bagi bangsa ini, tapi kebodohan dan kekurangan gizi yang mereka
miliki. Paradoks. Itulah salah satu ruh Marxian dalam buku
ini,” tegas dia. (Red-HB20/Foto: AF).
0 comments:
Post a Comment