Tokoh
muda dari Blora, Dian Marta Wijayanti, dari lulusan terbaik Unnes hingga PNS
termuda Kota Semarang. Dian Marta Wijayanti merupakan salah satu alumni SMA Negeri 1 Blora. Selain pernah menjadi lulusan terbaik PGSD FIP Unnes, pada tahun 2013 ia juga menjadi salah satu PNS muda di Pemerintah Kota Semarang formasi guru SD. Sejak SMA sampai kuliah, banyak prestasi diraihnya, tak hanya di dalam kampus, namun juga di luar kampus.
Dian bersama murid-muridnya. |
Ia lahir di Blora Mustika
pada 1 Januari 1992. SD Negeri Tambahrejo 1 Blora (2003) menjadi sekolah
formal pertamanya, kemudian SMP Negeri 1
Blora (2006), SMA Negeri 1 Blora (2009) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FIP Universitas Negeri
Semarang (2013). Saat ini, Dian tercatat
sebagai guru SD Negeri Sampangan 01 dan PNS Kota Semarang. Pada Agustus 2013, ia
tercatat sebagai mahasiswi Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Unnes, namun
karena tugas dinas, ia sementara cuti kuliah.
Saat menjadi mahasiswi S1, Dian aktif di beberapa organisasi kampus. Menjadi Staf Departemen
Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa PGSD FIP Unnes (2010), Pendiri
dan Wakil Ketua Warung Komunikasi dan Diskusi Karya
Ilmiah PGSD Unnes (2011), Staf Departemen Riset dan Teknologi BEM FIP Unnes (2011), dan Education and Training Department UKM
Penelitian Unnes (2012-2013). Dian
juga aktif di IKMA PGSD (2010), Fasmaba (Forum Alumni SMA N 1 Blora), ILP2MI Regional 3, Kumbara (Kumpulan Mahasiswa Blora) PGSD Unnes dan X-TC Small England Blora.
Hobi
Menulis dan Meneliti
Menulis dan meneliti menjadi hobi perempuan kelahiran
Blora ini sejak SMA. Saat SMA, ia pernah menjadi delegasi Lomba Karya Tulis Ilmiah di beberapa
kampus dan instansi, seperti Unissula, IKIP PGRI Semarang, UNS, BKKBN Jateng,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng dan sebagainya.
Beberapa penelitiannya juga pernah didanai lembaga di dalam
dan luar kampus.
Penelitian Institusional FIP Unnes (2010-2012), Program Penelitian Mahasiswa oleh LP2M Unnes
(2011-2012),
Penelitian Fasilitasi Jawa Tengah (2011) dan pernah mendapatkan hibah pengabdian masyarakat
oleh LP2M Unnes (2011) dan meraih 10 besar
dalam Java Overland Varsities Essay Competition (2012).
Penelitian yang pernah ia tulis sekaligus menjadi
ketua tim penelitian yaitu “Studi Tingkat Kesadaran Mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang Sebagai Agen Konservasi Lingkungan”
(FIP Unnes, 2010),“Implementasi Sadar Konservasi Lingkungan Melalui Doll
Campaign pada Siswa di Sekolah Dasar/Studi SDN Wonosari 1-3” (Unnes, 2011),
“Pemahaman Siswa SD Kelas IV terhadap Dogma Dongeng Macapat pada Siswa di
Sekolah Dasar/SDN Tambak Aji 4 Semarang” (FIP Unnes, 2011), “Penggunaan
Kartu Wasis untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa di Sekolah
Dasar/SDN Poncomulyo Pati” (FIP Unnes 2012) dan “Penggunaan Model My
Name untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Geguritan di Sekolah Dasar/SDN
Tawangrejo 1 Blora” (Unnes, 2012).
Selain penelitian yang didanai kampus, Dian pernah
melakukan dan pernah mendapat juara penelitian
mahasiswa ekstra perguruan tinggi. Di
antaranya yaitu; “Implementasi Tanggung jawab dengan Student Garbage Box
pada Siswa Kelas I-III SDN Tambakaji 03 Ngaliyan, Kota Semarang” (2011), “Efektiftas
Wayang Flanel dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Berbahasa Jawa di
Sekolah Dasar/SDN Tambak Aji 4 Semarang” (2011), “Peranan Kondisi Sosial Ekonomi dan
Motivasi Kerja Dalam Peningkatan Kinerja
Guru/studi kasus di SD Tawangrejo 01 Blora Tahun Pelajaran 2010/2011” (2011)
dan “Peranan
Masyarakat terhadap Pembelajaran di Daerah Tertinggal/studi kasus di Mts Hasyim Asy’ari 2 Kradenan Blora” (2011).
Dian juga aktif menjadi penyaji makalah. Di
antaranya yaitu; “Cara Penulisan Judul Karya Ilmiah” (PGSD Unnes, 2011),
“Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian” (PGSD Unnes, 2011), “Implementasi
Tanggung Jawab dengan Student Garbage Box pada Siswa Kelas I-III SDN Tambakaji
03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang” (PGSD UKSW, 2010), “Bahaya Sampah”
(PGSD Unnes, 2011), “Konservasi, Yes We Can!” (PGSD Unnes, 2011) dan
sebagainya.
Selain meneliti, Dian juga aktif di kegiatan
ilmiah, baik sebagai pemateri maupun moderator. Di antaranya yaitu; “Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah, Satu Hati Satu Kata Kita Berkarya Menuju PGSD Jaya”
(PGSD Unnes, 18 September 2010), “PKMMTD, Menjadikan Organisasi menjadi
Rumah yang Bernyawa” (BEM FIP Unnes, 19 November 2011), “Rekonstruksi
Pendidikan Melalui Calon Pendidik yang Unggul dan Berkarakter” (PGSD Unnes,
23 Desember 2011), “Konservasi di Mataku” (UKMP Unnes, 13 Februari
2012), “Kurikulum 2013” (PGSD Unnes, 1 Juni 2013), “Mencetak Generasi
Intelektual yang Berbudaya Melalui Pendidik yang Kompeten dalam Kurikulum 2013”
(BEM KM Unnes, 2013).
Pada tahun 2014, dua penelitiannya juga masuk di
Jurnal Edukasi Unnes. Selain aktif menulis karya ilmiah, guru muda ini juga
rajin menulis di media massa sejak 2013. Beberapa karyanya menembus media massa
seperti Barometer, Harian Bhirawa Surabaya, Koran Jakarta, Koran
Muria, Radar Tegal, Suara Karya, Suara Merdeka dan sebagainya.
Beberapa
Penghargaan
Beberapa penghargaan didapatkan perempuan yang
berhidung mancung ini. Di antaranya Juara 10 besar dalam KKGT KIME Unnes
(2010), LAEC LING ART Unnes (201)) dan GIC ENERC Unnes (2011).
Ia juga lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (2010-2011), Juara Harapan 1 Penulisan Artikel oleh Budi
Santosa Foundation (2010), Juara Harapan 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
PGSD se-Jawa (2011), Juara 3 LKTI Pekan Ilmiah Biologi Terpadu Jateng-DIY
(2011).
Tahun 2012 penulis mendapat penghargaan Juara 2 dalam ajang
pemilihan Mahasiswa Berprestasi
(Mapres) FIP
Unnes, Juara Harapan 3 Mapres Unnes
(2012) dan Juara 1 Mapres PGSD Unnes (2012). Pada April 2013, Dian menjadi Wisudawan Terbaik
PGSD FIP Unnes.
Di luar kampus, guru SD ini juga pernah menjadi
peserta Mahasiswa Berprestasi PGSD se-Jawa oleh Forum Ikatan Mahasiswa PGSD
Se-Jawa (Mei-Juni 2011) dan peserta Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah
(14-15 Juli 2011).
Sebagai perempuan yang berdarah pendidik, ia juga
aktif sebagai tenaga pengajar di beberapa sekolah. Pada 2013, tanpa melamar dan
seleksi, ia didaulat mengajar di SD Labschool Unnes. Pada tahun yang sama, ia
mengajar juga di Genius School
dan menjadi guru Homeschooling di Yayasan Nusa Bangsa Indonesia. Dian
juga didaulat menjadi mentor bahasa Inggris di Forum Muda Cendekia (Formaci)
Jateng pada 2013.
Dian juga pernah menjadi guru Karya Ilmiah Remaja
(KIR) di SMP Nasima Semarang pada 2013 dan sejak 24 Desember 2013 sampai
sekarang, ia menjadi PNS di bawah naungan UPTD Pendidikan Gajahmungkur, Kota
Semarang.
Sebagai guru muda yang memiliki banyak prestasi,
pada penerapan kurikulum 2013 (K13), Dian juga ditunjuk Dinas Pendidikan
setempat menjadi Guru Pendamping K13 yang bertugas mendampingi guru-guru SD
dalam menerapkan kurikulum 2013.
Sebagai bentuk partisipasinya dalam pendidikan, Dian juga aktif
sebagai tim
asessor Early Grade Reading Assessment USAID Prioritas Jawa Tengah pada 2012-sekarang. Selain mengajar SD, sebagai bumbu dalam aktivitas
sehari-hari, penulis masih berkecimpung di kegiatan-kegiatan pendidikan. Ia
pernah mengisi diskusi pendidikan di El Shinta Fm yang mengkaji Homeschooling. Dian juga aktif
mengisi acara di televisi dan pernah menjadi pemateri acara Dialog Merah Putih
di Cakra Semarang TV dengan mengangkat tema pendidikan, seperti Guru dan Kualitas Pendidikan Indonesia, Polemik Kurikulum 2013 dan sebagainya.
Selain aktif mengisi seminar dan diskusi
pendidikan, sebagai wahana merekonsiliasi pendidikan, lulusan terbaik PGSD
Unnes ini menjadi Direktur Utama Smarta School sejak September 2013-sekarang.
Saat menulis di Rubrik Suara Guru berjudul “Melahirkan Guru Revolusioner”, ia
mendapat tanggapan baik dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Drs
Bunyamin, MPd. “Saat itu saya ditelepon langsung oleh Pak Bunyamin, beliau
mengucapkan selamat kepada saya dan sedikit berdiskusi lewat telepon tentang
pendidik. Saya juga ditelepon langsung oleh Pengawas UTPD Gajahmungkur dan juga
kepala sekolaha saya,” ujarnya kepada Harianblora.com, Rabu (14/1/2015).
Saat ini, sudah satu buku ia tulis berjudul “Siapkah
Saya Menjadi Guru SD Revolusioner?” yang diterbitkan Kalam Nusantara. Ia selain
mengajar di SD juga mengajar di Smarta School yang mendidik anak-anak untuk
mempelajari berbagai macam persoalan.
Meskipun hanya guru SD, baginya adalah sama-sama mendidik. Lewat buku yang ia tulis tersebut, ia ingin mengangkat derajat dan memotivasi guru SD di Indonesia. Pasalnya, selama ini orang dianggap sukses jika hanya memiliki jabatan penting dan uang banyak. Namun, baginya, menjadi guru adalah kesuksesan yang tidak bisa dilakukan semua orang. "Saya berharap menjadi guru SD revolusioner dan mengajak para guru di Indonesia untuk memajukan pendidikan lewat pendidikan dasar," jelasnya.
Pendidikan dasar, katanya, memang bukan segalnya. "Namun segalanya bisa berawal dari sana," terang guru SDN Sampangan 01 Kota Semarang tersebut.
Saat ini, ia masih bercita-cita menulis buku dan meneliti. "Menulis buku bagi guru SD tampaknya dinilai sulit, namun yang penting bagi saya adalah usaha dan giat belajar," paparnya. (Laporan Khusus Redaksi Harianlora.com/Foto:
DMW). Baca juga: Tokoh Inspiratif dari Blora.
0 comments:
Post a Comment