Blora, Harianblora.com –
Dunia yang semakin maju, mengharuskan pelajar memilah dan memilih mana yang
bisa dikonsumsi dan mana yang harus dijauhi. Salah satunya konsumsi internet
dan situs-situs yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Situs porno harus dijauhkan dari pelajar
di Blora. Demikian yang disampaikan Mafatikhul Habibi,
peneliti IT Universitas Dian Nuswantoro kepada Harianblora.com, Minggu
(25/1/2015). Menurutnya, hampir semua siswa-siswi usia SMP sampai SMA sudah
memiliki ponsel canggih, BB, android. “Kalau tak diawasi kan bahaya, maka tak
heran jika banyak pemuda melakukan seks bebas,” ujarnya.
Dari catatan Komisi
Perlindungan Anak (KPA), menurutnya hingga Desember
2014 terdapat 2.750 kasus kekerasan pada anak. Dari ke-2.750 kasus tersebut
sebanyak 58 persen ialah kasus kejahatan seksual.
Dia menjelaskan, pelaku kejahatan seksual
yang dilakukan oleh anak di bawah usia 14 tahun, mengalami peningkatan dari 16
persen pada tahun lalu, menjadi 26 persen untuk tahun 2014. “Jika dibiarkan, saya yakin di tahun 2015 ini akan semakin tinggi,”
jelasnya.
Sepanjang Januari hingga Juni 2014, katanya, KPA kan menerima laporan 1.689 kasus pelanggaran
hak anak. “Sebanyak
1.879 anak menjadi korban. Dari angka itu, 48 persen di antaranya adalah
kejahatan seksual. Lebih memprihatinkan, 16 persen dari jumlah kasus yang
dilaporkan itu menempatkan anak sebagai pelaku,” papar dia.
Jika situs porno tak segera dihentikan, ujar Habibi, pelaku
kejahatan seksual yang terinspirasi oleh situs pornografi bisa meningkat hingga
50 persen. Ia juga menilai, saat ini perkembangan facebook juga semakin canggih dan memudahkan pelajar mengakses situs porno, entah itu gambar, animasi maupun video.
Internet itu, katanya, banyak manfaatnya. "Namun jika tak hati-hati, juga banyak negatifnya, semua bergantung pemakainya," tukas dia.
Untuk di Blora sendiri,
saat ini sudah banyak warnet-warnet bejibun. “Kalau tak ke warnet, mereka sudah
pandai dengan menggunakan ponsel smartphone dan juga memiliki modem sendiri,”
terangnya.
Selain peran guru, peran
orang tua sangat penting dalam mengawasi pelajar. “Guru itu hanya bertugas di
jam sekolah, setelah itu justru orang tua lah yang berperan penting dalam
mengawasi pelajar agar tidak mengakses situs porno,” tegasnya. (Red-HB20/Foto: Guru Kreatif).
0 comments:
Post a Comment