Blora, Harianblora.com - Perlu diketahui, sate ayam Blora berbeda dengan sate ayam Madura. Meskipun sama-sama sate, namun soal rasa, komposisi dan struktur kuliner, bumbu, dan cara menyajikannya sangat berbeda.
Pertama, untuk sate Blora, bumbunya dipilih dari kacang berkualitas baik. Ia diracik dengan bahan yang lain agar rasanya maknyus.
Kedua, untuk daging ayamnya, sate Blora mengutamakan daging ayam yang masih muda untuk menghindari struktur dan daging ayam tua agar tidak alot saat dibakar.
Ketiga, bumbu sate hanya ditaruh dan terdapat pada sate ayamnya. Untuk saos dan kecap, biasanya pelanggan sendiri yang memberinya sesuai selera.
Keempat, penyajian sate Blora kebanyakan menggunakan pincuk daun jati. Hal ini tentu tidak dilakukan oleh penjual sate ayam Madura.
Salah satunya Cak Tommy (29) salah satu penjual sate Madura. Ia mengatakan kalau sate Madura ya pakai kertas plastik. "Yang beda ya cara menjualnya, kan bahasa Madura sangat khas, Cak," ujarnya saat ditemui Harianblora.com, Sabtu (10/1/2015) di warung satenya.
Selanjutnya, sate ayam Blora yang jualan di Blora pasti melakukan kekhasan di atas. Namun untuk yang jualan di luar kota, karena sulit mendapatkan daun jati, maka biasanya diganti dengan daun pisang dan kertas plastik. Hal itu tentu berbeda dengan penjual sate ayam Madura yang jualan di mana saja kebanyakan memakai kertas plastik.
Selain itu, sate ayam Blora juga berbeda dengan sate ayam Madura karena nasi untuk sate ayam Blora biasanya diberi kuah. Pembeli biasanya ditawari terlebih dahulu.
Cara membakar, sate ayam Blora sebelum dibakar juga diolesi bumbu khusus.
Untuk sate ayam Blora, biasanya hanya dijual di toko atau warung makan khusus. Berbeda dengan sate ayam madura yang banyak dijual pakai gerobak. Jadi, sangat jelas sate ayam Blora berbeda dengan sate ayam Madura. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com).
Baca juga : Sate Ayam Blora, Sate Lokal Rasa Internasional
Pertama, untuk sate Blora, bumbunya dipilih dari kacang berkualitas baik. Ia diracik dengan bahan yang lain agar rasanya maknyus.
Kedua, untuk daging ayamnya, sate Blora mengutamakan daging ayam yang masih muda untuk menghindari struktur dan daging ayam tua agar tidak alot saat dibakar.
Ketiga, bumbu sate hanya ditaruh dan terdapat pada sate ayamnya. Untuk saos dan kecap, biasanya pelanggan sendiri yang memberinya sesuai selera.
Keempat, penyajian sate Blora kebanyakan menggunakan pincuk daun jati. Hal ini tentu tidak dilakukan oleh penjual sate ayam Madura.
Salah satunya Cak Tommy (29) salah satu penjual sate Madura. Ia mengatakan kalau sate Madura ya pakai kertas plastik. "Yang beda ya cara menjualnya, kan bahasa Madura sangat khas, Cak," ujarnya saat ditemui Harianblora.com, Sabtu (10/1/2015) di warung satenya.
Selanjutnya, sate ayam Blora yang jualan di Blora pasti melakukan kekhasan di atas. Namun untuk yang jualan di luar kota, karena sulit mendapatkan daun jati, maka biasanya diganti dengan daun pisang dan kertas plastik. Hal itu tentu berbeda dengan penjual sate ayam Madura yang jualan di mana saja kebanyakan memakai kertas plastik.
Selain itu, sate ayam Blora juga berbeda dengan sate ayam Madura karena nasi untuk sate ayam Blora biasanya diberi kuah. Pembeli biasanya ditawari terlebih dahulu.
Cara membakar, sate ayam Blora sebelum dibakar juga diolesi bumbu khusus.
Untuk sate ayam Blora, biasanya hanya dijual di toko atau warung makan khusus. Berbeda dengan sate ayam madura yang banyak dijual pakai gerobak. Jadi, sangat jelas sate ayam Blora berbeda dengan sate ayam Madura. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com).
Baca juga : Sate Ayam Blora, Sate Lokal Rasa Internasional
0 comments:
Post a Comment