Tempuran, Harianblora.com –Petani Desa Tempuran Kabupaten
Blora galau karena harga kacang panjang terjun bebas. Harga kacang tersebut
turun, dikarenakan musim hujan datang. Tak hanya itu, para petani juga mengaku
bahwa intensitas hujan juga mengakibatkan kualitas kacang menurun.
Menurut pengakuannya, Suratno (43) petani kacang panjang
dari Dusun Tempuran, saat ini harga kacang panjang turun. Terjun bebasnya harga
kacang tersebut, dikarenakan curah hujan tinggi, padahal banyak petani sudah
menanam kacang panjang di daerah tersebut.
Di sisi lain, Suratno juga mengatakan banyaknya hama yang
menyerang saat musim hujan juga membuat kualitas kacang menurun. ”Banyaknya
hama yang menyerang ketika musim hujan, membuat kualitas menjadi menurun,”
tukasnya seperti yang dilansir Murianews.com, Rabu (28/1/2015).
Tak hanya Suratno, petani lain, Susan (33) juga
mengungkapkan pernyataan sama. Harga kacang yang turun, menurut Susan
membuatnya merugi.
Susan juga mengaku rugi banyak atas kondisi harga kacang
saat ini. ”Saya rugi banyak dari turunnya harga kacang saat ini. Kini harga
kacang tinggal Rp 1.200/Kg itu yang bagus. Padahal dulu bisa mencapai harga Rp
3 ribu hingga Rp 5 ribu/Kg,” bebernya.
Tak hanya itu, turunnya harga kacang tersebut sangat membuat
petani rugi. Apalagi, perawatan tanaman kacangmembutuhkan tenaga ekstra. Bahkan
harga obat-obatan untuk mengatasi hama di musim hujan saat ini juga sangat
mahal. (Red-HB10/Foto: Priyo/Titis Ayu).
0 comments:
Post a Comment