Padangan, Harianblora.com - Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Field Cepu benahi sumur TBR C di KPH Padangan, Kabupaten Bojonegoro tak lama ini. Sumur Tirung Biru atau sering disingkat (TBR) C ini berada di sekitar hutan Kalipan Kalisumber, Padangan kini masih dalam proses perbaikan.
Sumur TBR C ini, dikelola oleh Pertamina EP Cepu yang berada di lahan seluas 3 hektar. Sumur tersebut berguna untuk memperlancari aliran minyak mentah yang mengalir dari perut bumi yang disedot ke permukaan. Perbaikan sumur minyak TBR C itu, bertujuan agar kandungan minyak mentah saat disedot ke atas tidak bercampur dengan air dan lumpur.
Sumur TBR A dan Sumur TBR B yang berada di kawasan Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro itu mampu berproduksi mencapai 1.400 barel per hari. Padahal, sebelumnya produksi meinyak mentah di 2 sumur tersebut hanya mencapai 900 barel per hari.
Sedangkan pengangkutan minyak mentah dari lokasi Sumur TBR A dan Sumur TBR B ke tempat penampungan minyak di Menggung, Cepu memakai truk-truk tangki yang hilir-mudik melalui desa Tambakrejo, Purwosari, Padangan hingga ke Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Sigit Dwi Aryono selaku Legal and Relations Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, mengatakan tujuan reparasi sumur TBR C itu agar produksi minyak mentah lebih banyak. "Saat ini sumur TBR C memang sedang direparasi," katanya. Ia mengaku, reparasi itu diadakan karena sudah ada rencana dari pihak perusahaan.
Pihaknya berharap, setelah diperbaiki, produksi minyak akan mengalir lancar dan produksi meningkat. Perawatan itu, menurutnya akan berjalan selama 20 hari. Pihaknya juga mengakui, prinsip reparasi itu dilakukan karena untuk kegiatan rutin, bukan karena ada kendala di lapangan.
Rudianto, salah satu pekerja TBR C, menjelaskan perbaikan sumur itu dilakukan beberapa hari yang lalu, yaitu di awal bulan ini. Menurutnya, kegiatan serupa juga dilakukan di TBR A yang juga berada di kawasan Perhutani KPH Padangan, Bojonegoro.
Pengembangan sumur TBR C, saat ini masih dalam rencana. Ke depan, lahan seluas 23 hektar itu yang dimiliki Perhutani KPH Padangan Bojonegoro tersebut akan ditukar guling. Akan tetapi, hal itu masih di tingkat direksi dan masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sesuai rencana, perluasan tersebut terletak pada petak 56c, 56d, 56e, 58b, 58c, 59a, 63b seluas 7,73 hektare (ha), dan di petak 59a, 60c, 60f, 63a, 63b seluas 15,16 ha. (Red-HB10/Foto: Harianblora.com).
Sumur TBR C ini, dikelola oleh Pertamina EP Cepu yang berada di lahan seluas 3 hektar. Sumur tersebut berguna untuk memperlancari aliran minyak mentah yang mengalir dari perut bumi yang disedot ke permukaan. Perbaikan sumur minyak TBR C itu, bertujuan agar kandungan minyak mentah saat disedot ke atas tidak bercampur dengan air dan lumpur.
Sumur TBR A dan Sumur TBR B yang berada di kawasan Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro itu mampu berproduksi mencapai 1.400 barel per hari. Padahal, sebelumnya produksi meinyak mentah di 2 sumur tersebut hanya mencapai 900 barel per hari.
Sedangkan pengangkutan minyak mentah dari lokasi Sumur TBR A dan Sumur TBR B ke tempat penampungan minyak di Menggung, Cepu memakai truk-truk tangki yang hilir-mudik melalui desa Tambakrejo, Purwosari, Padangan hingga ke Cepu, Blora, Jawa Tengah.
Sigit Dwi Aryono selaku Legal and Relations Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, mengatakan tujuan reparasi sumur TBR C itu agar produksi minyak mentah lebih banyak. "Saat ini sumur TBR C memang sedang direparasi," katanya. Ia mengaku, reparasi itu diadakan karena sudah ada rencana dari pihak perusahaan.
Pihaknya berharap, setelah diperbaiki, produksi minyak akan mengalir lancar dan produksi meningkat. Perawatan itu, menurutnya akan berjalan selama 20 hari. Pihaknya juga mengakui, prinsip reparasi itu dilakukan karena untuk kegiatan rutin, bukan karena ada kendala di lapangan.
Rudianto, salah satu pekerja TBR C, menjelaskan perbaikan sumur itu dilakukan beberapa hari yang lalu, yaitu di awal bulan ini. Menurutnya, kegiatan serupa juga dilakukan di TBR A yang juga berada di kawasan Perhutani KPH Padangan, Bojonegoro.
Pengembangan sumur TBR C, saat ini masih dalam rencana. Ke depan, lahan seluas 23 hektar itu yang dimiliki Perhutani KPH Padangan Bojonegoro tersebut akan ditukar guling. Akan tetapi, hal itu masih di tingkat direksi dan masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sesuai rencana, perluasan tersebut terletak pada petak 56c, 56d, 56e, 58b, 58c, 59a, 63b seluas 7,73 hektare (ha), dan di petak 59a, 60c, 60f, 63a, 63b seluas 15,16 ha. (Red-HB10/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment