Blora, Harianblora.com - Penjual ungker di Blora mulai
berkurang. Pantauan Harianblora.com, Selasa (27/1/2015) di sekitar hutan
antara jalan Blora-Cepu kini hanya sedikit. Menurut pengakuan Suyono (34) salah
satu pencari ungker, kini ulat jati mungil tersebut mulai susah dicari.
“Ya ada, tapi harus sabar karena mulai berkurang,” ujarnya
kepada Harianblora.com. Meskipun masih ada beberapa penjual ungker yang mangkal
di jalanan tepi hutan, namun jumlah penjual tersebut tak seperti biasanya.
Yono mengakui, semakin berkurang populasi ungker, maka
mereka akan menaikkan harga ungker. “Kalau sekarang ya 1 gelasnya bica mencapai
Rp 30 ribu sampai RP 40 ribu,” jelasnya.
Kondisi itu sangat berbeda dengan di akhir bulan Desember
2014 lalu. Sebab, penjual saat itu masih tampak berjubel dan berderat di
jalanan. “Inikan Januari mau habis, jadi ya ungker susah dicari,” terangnya.
Kartini (45) salah satu pembeli ungker dari Bojonegoro
mengaku, saat ini mulai susah mencari ungker. “Saya tadi dari Blora sampai mau
Cepu hanya menemukan 2 penjual,” paparnya. Kondisi sepi itu, menurut Kartini tidak hanya pagi hari, namun juga siang dan sore hari.
Bersama keluarga, Kartini mengaku sangat menyukai makanan
khas dan unik tersebut. “Saya sejak dulu sudah sering mengonsumsi ungker, jadi
tidak jijik,” katanya.
Meskipun agak mahal, katanya, karena suka, jadi tetap saya
beli. “Saya paling suka kalau ungker di goreng dengan bumbu agak pedas,”
tandasnya. (Red-HB14/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment