Sendangmulyo, Harianblora.com - Di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora banyak warga mencari bahan pengganti LPG dengan menggunakan kayu tebu kering. Salah satunya adalah Kamsi (58) warga Blora yang memanfaatkan kayu tebu untuk keperluan memasak.
Harga gas LPG yang bagi sebagian masyarakat harganya terlampau tinggi membuat mereka memanfaatkan bahan pengganti LPG dari alam sekitar.
"LPG yang harganya sekitar 19.500 rupiah terlalu mahal untuk saya dan sebagian warga disini yang hanya seorang buruh tani. Jadi kami menggunakan tebu kering untuk memasak. Yang penting dapat mematangkan makanan" tutur Kamsi kepada Harianblora.com
Tebu kering ini banyak diperoleh warga dari kebun tebu yang tanamannya diserang tikus ataupun dari sisa panen tebu.
"Tebu kering ini biasanya saya peroleh dari kebun yang diserang hama tikus atau dari sisa panen tebu. Tapi untuk saat ini kebanyakan saya memperoleh tebu kering dari tebun tebu. Pemilik kebun juga mengizinkan kami." ujar Kamsi.
Banyak warga sekitar yang mencari tebu kering untuk bahan bakar, bahkan tidak jarang halaman rumah mereka dipenuhi dengan tebu kering.
"Warga sini banyak yang mencari tebu kering, karena lahan kami juga terbatas ya kami taruh di halaman rumah saja" ujar wanita yang berprofesi sebagai buruh tani ini.
Menyalakan api dengan menggunakan tebu kering memang awalnnya tidak mudah. Tetapi dengan cara ini mereka dapat menghemat pengeluaran keluarga.
"Pada waktu menyalakan api agak sulit, tetapi setela api menyala nanti masaknya mudah. Dengan menggunakan ini pengeluaran keluarga saya dapat dihemat. Paling tidak biayanya dapat digunakan untuk kebutuan yang lain" kata Damin, yang merupakan suami Kamsi. (Red-HB33/Foto: Harianblora.com).
Baca juga : Cara Ternak Ayam Bangkok dengan Cepat Sudah Dikembangkan di Daerah Pelosok
Harga gas LPG yang bagi sebagian masyarakat harganya terlampau tinggi membuat mereka memanfaatkan bahan pengganti LPG dari alam sekitar.
"LPG yang harganya sekitar 19.500 rupiah terlalu mahal untuk saya dan sebagian warga disini yang hanya seorang buruh tani. Jadi kami menggunakan tebu kering untuk memasak. Yang penting dapat mematangkan makanan" tutur Kamsi kepada Harianblora.com
Tebu kering ini banyak diperoleh warga dari kebun tebu yang tanamannya diserang tikus ataupun dari sisa panen tebu.
"Tebu kering ini biasanya saya peroleh dari kebun yang diserang hama tikus atau dari sisa panen tebu. Tapi untuk saat ini kebanyakan saya memperoleh tebu kering dari tebun tebu. Pemilik kebun juga mengizinkan kami." ujar Kamsi.
Banyak warga sekitar yang mencari tebu kering untuk bahan bakar, bahkan tidak jarang halaman rumah mereka dipenuhi dengan tebu kering.
"Warga sini banyak yang mencari tebu kering, karena lahan kami juga terbatas ya kami taruh di halaman rumah saja" ujar wanita yang berprofesi sebagai buruh tani ini.
Menyalakan api dengan menggunakan tebu kering memang awalnnya tidak mudah. Tetapi dengan cara ini mereka dapat menghemat pengeluaran keluarga.
"Pada waktu menyalakan api agak sulit, tetapi setela api menyala nanti masaknya mudah. Dengan menggunakan ini pengeluaran keluarga saya dapat dihemat. Paling tidak biayanya dapat digunakan untuk kebutuan yang lain" kata Damin, yang merupakan suami Kamsi. (Red-HB33/Foto: Harianblora.com).
Baca juga : Cara Ternak Ayam Bangkok dengan Cepat Sudah Dikembangkan di Daerah Pelosok
0 comments:
Post a Comment