Menurutnya, penyebab pergaulan bebas sangat kompleks, namun yang paling berpengaruh besar adalah video porn0. "Paling besar pengaruhnya adalah video porno," katanya kepada Harianblora.com, Rabu (7/1/2015). Sarjana sosial tersebut juga menilai, dunia digital seperti ini memberikan ruang yang bebas kepada semua pemuda, baik di desa maupun kota. "Saat ini Blora sudah banyak warnet berdiri, hal itu tentu menjadi penyebabnya. Apalagi, hampir semua pemuda saat ini memiliki ponsel yang canggih," katanya.
Cara yang ampuh untuk menekan hal itu adalah peran orang tua. "Banyak orang yang membebaskan anaknya bermain internet. Bahkan orang tua justru memberikan fasilitas laptop, modem, gadget dan juga kesempatan anak sebebasnya untuk berselancar di dunia maya tanpa pendampingan," jelasnya.
Senada dengan hal itu, Diah Etik Restanti, salah satu pemerhati kesehatan remaja yang pernah belajar di Akbid Bakti Utama tersebut juga menilai, pada masa usia tersebut para remaja mengalami yang namanya masa peralihan yaitu dari masa remaja menuju dewasa. "Jadi rasa ingin tau mereka sangat kuat dan pengalaman mereka bertambah," katanya. Seiring bertambahnya pengalaman, lanjutnya, tak sedikit pula pengalaman negatif yang mereka dapat, mulai dari pergaulan dan sebagainya. Dan di masa itu juga, biasanya mereka mengalami kelonggaran pergaulan, yang akhirnya menimbulkan pergaulan bebas.
"Di masa itu juga mereka cenderung diberi kepercyaan lebih dari orang tua , sehingga mereka hidup jauh dari pantauan orang tua serta kenal bnyak orang, yang memudahkan mereka untuk menjalin suatu hubungan," ujar perempuan yang bergiat di dunia kesehatan tersebut.
Etik menilai, faktor internal adalah pada diri pemuda tersebut. "Ada yang karena broken home atau perpecahan rumah tangga, sehingga mereka tidak diperhatikan orang tua," katanya.
Faktor eksternalnya adalah karena pengaruh narkoba, minuman keras dan yang paling rentan juga video porno. "Di Blora menurut saya, harus ada penelitian khusus yang membongkar seks bebas, maupun seks kilat," tuturnya. Salah satunya dengan merazia tempat-tempat karaoke, lokasi wisata yang sepi, juga warnet-warnet yang tertutup. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Musim Hujan Datang, Awas Penyakit Leptospirosis di Blora.
0 comments:
Post a Comment