Blora,
Harianblora.com - PAUD di Blora harus utamakan prinsip belajar sambil bermain. PAUD, TK, Play Group (PG), harus
mengutamakan prinsip belajar sambil bermain. “Merampas hak anak untuk tidak
bermain itu berdosa,” ujar Ahmad Fauzin dalam diskusi bertajuk Menyemai PAUD,
Generasi Emas pada Jumat (30/1/2015). Ya belajar, katanya, ya bermain. "Ya bermain, ya belajar. Keduanya bagaikan suami istri yang tak bisa dipisahkan," jelas dia.
Diskusi yang
digelar oleh Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Cabang Blora ini juga dihadiri
beberapa aktivis dan mahasiswa Blora. Selain mengajarkan membaca, menulis dan
berhitung (calistung), katanya, bermain sambil belajar dan belajar sambil
bermain menjadi cara tepat untuk meningkatkan kecerdasan anak. “Itu merupakan
konsep pembelajaran yang harus diterapkan pada pendidikan dasar, baik tingkat
PAUD, SD dan MI,” ujar guru muda tersebut.
Senada dengan
itu, Lina Aryanti, selaku moderator juga mengakui, anak adalah aset bangsa yang
harus disemai sejak dini. “Sejak dirintis pada 1953 dan menjadi TK pada 1965,
metode mengajarkan anak untuk bermain dan bermain itu pun ajek berlaku hingga
sekarang,” bebernya.
Dalam diskusi
yang digelar di Blora ini juga dihadiri beberapa perwakilan guru-guru PAUD dan
TK. Hadir pula perwakilan pengurus Lisuma Jawa Tengah dan beberapa pengurus
Lisuma Cabang Blora yang lain.
PAUD atau TK,
katanya, harus konsekuen untuk tidak mengajarkan calistung di tengah
membanjirnya PAUD modern yang justru tampil lebih menjual dengan mengajarkan
metode calistung. “Paling penting ya bermain sambil belajar, tidak sekadar
calistung saja,” tukasnya.
Semua PAUD di
Blora, ujar dia, kami harap memahami konsep pembelajaran anak usia dini. “Kak
Seto pun dalam bukunya menjelaskan, guru TK atau PAUD haram merampas hak-hak
anak untuk bermain. Karena usia mereka ya usia bermain,” jelas dia.
Selain itu,
tambahnya, anak PAUD itu berbeda dengan SMP, SMA dan mahasiswa. “Jadi, orang
tua juga harus memahami kebutuhan dasar anak usia PAUD/TK, yaitu kebutuhan
bermain yang tidak bermain saja, namun juga perlu permainan edukatif,” pungkas
perempuan tersebut. (Red-HB27/Foto: PAUD).
0 comments:
Post a Comment