Blora, Harianblora.com - Nasi jagung khas Blora, rasanya menendang gurih di lidah, selain itu nasi jagung khas Blora juga murah meriah. Hanya Rp 1 ribu kira sudah bisa menikmati nasi jagung yang khas, alami, dan tentu gurih. Di pasar-pasar tradisional Blora, jika sudah musim jagung pasti ramai dijual nasi jagung lengkap dengan lauk-pauknya.
Biasanya, ada yang memakai lauk nasi santen pedas, kuluban, ikan asin dan sebagainya. Semua lauk-pauk tersebut bergantung pada selera.
Menyusuri lorong-lorong kuliner di Blora memang tak ada tamatnya. Rasanya yang khas, ditambah dengan bungkus daun jati, membuat nasi jagung khas Blora digemari para kaum pecinta kuliner. Salah satunya adalah Hakim (23), salah satu mahasiswa Undip yang gemar memakan nasi jagung. "Sejak saya kecil, sekitar tahun 1990an, mbah saya sudah biasa memberi makan jagung kepada saya," ujarnya, Minggu (10/1/2015).
Ia mengaku lebih suka nasi jagung khas Blora, karena menurutnya lebih alami, memakai bungkus daun jati yang tidak bisa dilakukan semua daerah.
"Biasanya malah memakai kertas minya, koran dan plastik. Umumnya sih ya daun pisang, tapi kalau di Blora pakai bungkus daun jati," jelas mahasiswa pecinta kuliner tersebut.
Pemuda yang memiliki nama asli Hakim Alif Nugroho tersebut mengaku tidak semua orang suka nasi jagung. Pasalnya, makanan pokok orang Jawa dan Indonesia umumnya adalah nasi beras. "Padahal jagung kan sama-sama makanan yang awet jika disimpan, juga sangat berbobot," paparnya. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com). Baca juga: Grontol Jagung Khas Blora, Maknyus di Lidah.
Biasanya, ada yang memakai lauk nasi santen pedas, kuluban, ikan asin dan sebagainya. Semua lauk-pauk tersebut bergantung pada selera.
Menyusuri lorong-lorong kuliner di Blora memang tak ada tamatnya. Rasanya yang khas, ditambah dengan bungkus daun jati, membuat nasi jagung khas Blora digemari para kaum pecinta kuliner. Salah satunya adalah Hakim (23), salah satu mahasiswa Undip yang gemar memakan nasi jagung. "Sejak saya kecil, sekitar tahun 1990an, mbah saya sudah biasa memberi makan jagung kepada saya," ujarnya, Minggu (10/1/2015).
Ia mengaku lebih suka nasi jagung khas Blora, karena menurutnya lebih alami, memakai bungkus daun jati yang tidak bisa dilakukan semua daerah.
"Biasanya malah memakai kertas minya, koran dan plastik. Umumnya sih ya daun pisang, tapi kalau di Blora pakai bungkus daun jati," jelas mahasiswa pecinta kuliner tersebut.
Pemuda yang memiliki nama asli Hakim Alif Nugroho tersebut mengaku tidak semua orang suka nasi jagung. Pasalnya, makanan pokok orang Jawa dan Indonesia umumnya adalah nasi beras. "Padahal jagung kan sama-sama makanan yang awet jika disimpan, juga sangat berbobot," paparnya. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com). Baca juga: Grontol Jagung Khas Blora, Maknyus di Lidah.
0 comments:
Post a Comment