Blora, Harianblora.com - Berbicara mitos, Blora memang kabupaten yang penuh mitologi. Selain tidak masuk akal, irasional dan tidak logis, mitos di Blora sangat unik, aneh dan patut dikaji kebenarannya. Salah satunya mitos Blora, sempak perawan bisa sembuhkan jerawat.
Bagi sebagian warga Blora, para laki-laki yang memiliki jerawat jika diobati dengan obat medis tidak sembuh, maka bisa diobati dengan melakukan mitos Blora ini. Menurut Muhammad Nurul Ichwan (24), pemerhati mitologi Jawa Tengah mengatakan kalau orang Jawa, khususnya wilayah Pantura jika memiliki hajat, kalau tidak mau hujan, maka harus melempar sempak ke atas genting.
Mansyur, salah satu pegiat klenik, mengatakan kalau ingin sembuh jerawat, harus mau menggunakan sempak perawan diusap-usapkan ke muka. "Saya sudah membuktikan, sempaknya harus sempak perawan atau pacar kita yang belum dicuci. Jangan sampai, pemilik sempak tahu, karena kalau tahu kurang manjur," jelasnya kepada Harianblora.com.
Mitos ini, ia percaya sejak kecil dan rata-rata tetangganya juga mengetahui hal itu. Biasanya, hal itu dilakukan para pemuda laki-laki yang saat pertumbuhannya mulai meningkat. "Kalau mau sembuh, ya harus mau mencium-cium sempak perawan atau pacar kita yang belum dicuci," ujar dia.
Bahkan, katanya, semakin tidak sedap sempak itu, maka akan semakin manjur untuk mengobati jerawat kita. Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Walisongo itu mengatakan, sempak memang harus diilmiahkan dan hanya dinilai sepintas.
Beberapa Mitos tentang Sempak
Selain mitos sempak untuk mengobati jerawat, sempak juga dipercaya dan menyimpan ribuan rahasia yang harus dibongkar dan diilmiahkan. Maka tidak heran jika ada Saykoji pernah membuat lagu dengan judul Berontak dalam Sempak.
Mitos Pertama,
"Dari dulu, melempar sempak ke atas genting diyakini masyarakat Jawa, khsusunya Blora, Pati, Rembang, Jepara agar tidak hujan. Biasanya sempak atau celana dalam tersebut adalah milik perempuan," ujarnya, Kamis (15/1/2015).
Sempak, menurut Ichwan adalah salah satu benda unik yang memiliki mitologi. "Kalau ingin tidak hujan ketika mau punya hajat, maka harus membuang sempak di atas rumah atau genting," paparnya.
Mitos Kedua
Jika sempak perempuan yang masih perawan dicuci, maka jangan ada air sempak yang menetes dan terkena di kepala Anda, khususnya yang masih lajang. "Kalau terkena air tersebut, maka hal itu akan mempersulit rezeki saat sudah menikah," jelas Ichwan.
Hal itu, menurut Ichwan dipercaya di daerah-daerah terpenting seperti Blora, Pati, Jepara dan sekitarnya.
Mitos Ketiga
Jangan membuang sempak perawan, khususnya pada perawan dan jejaka. Artinya, kata Ichwan, jika dibuang sembarangan, akan ada setan yang mengganggu. "Apalagi dibuang di tempat-tempat angker, di kuburan, di bawah pohon, hal itu sangat berbahaya," ujar dia.
Secara medis pun, hal itu wujud jorok, tidak suka kebersihan. "Jadi mitos ini ada benarnya, siapa tahu di bawah pohon ada setannya, lalu terkena sempak Anda, pasti ia marah meskipun mereka makhluk halus," terangnya.
Mitos Keempat
Menurut Nailul Mukorobin, salah satu staf pengajar Psikologi Agama di FIP Universitas Semarang (Unnes), mengatakan jika sempak milik laki-laki maupun perempuan itu sering berlobang dan lobangnya besar, maka hal itu secara psikis membuktikan nafsu mereka besar.
Bolong atau berlobang di sini, menurut Nailul bukan diakibatkan karena digunting, namun karena faktor alamiah dari si pemilik sempak. "Secara psikis kan memang ada getaran di alat vital, meskipun tidak disadari. Biasanya hal itu terjadi saat manusia tidur, terutama bagi yang belum memiliki istri atau pun suami," jelasnya.
Mitos Kelima
Menurut Nailul, selain mitos di atas, ada juga mitos sempak untuk menghindari hipnotis, santet maupun gendam. "Kalau ingin tidak terkena hipnotis, gendam, santet atau saat bepergian takut dihipnotis orang yang memanfaatkan alam bawah sadar, maka pakailah sempak dengan cara dibalik," jelasnya.
Ini logis, katanya, karena pusat ruh dan sukma manusia adalah di alat kelamin. "Kalau terbuka, kan mudah dipengaruhi psikisnya. Jika sudah terkena sugesti dan aura negatif, maka Anda mudah kemasukan roh-roh halus, dan alam bawah sadar Anda menindah alam kesadaran Anda. Jadi, berhati-hatilah jika memakai sempak," tukas peneliti psikologi dari Unnes tersebut.
Mitos Keenam
Selain mitos di atas, Nailul juga menambahkan, jika ingin tidak digoda setan atau bertemu diganggu setan, maka janganlah memakai sempak. "Kalau Anda ditemui setan, baik sengaja atau tidak sengaja, maka buka lah sempak Anda dan tunjukkan kepada setan tersebut, Dipastikan mereka akan kabur," katanya.
Mitos Ketujuh
Selaku perempuan, Diana Yuliantiningrum (25) mengaku sebenarnya mitos tengtang CD atau sempak sudah ada sejak dulu. Salah satunya, kalau perempuan haid, jangan dicuci dulu sebelum ia tuntas masa mensnya. "Kalau jangan dibuang sembarangan, semua perempuan pasti tahu. Tapi kalau jangan dicuci sebelum haidnya selesai masih jarang yang tahu," jelasnya.
Kata orang-orang kuno dulu, mens itu ibarat kesempurnaan perempuan. "Kalau perempuan tidak mens, berarti ia tidak sempurna atau belum sempurna hidupnya, karena dengan tidak mens, berarti ia sulit untuk hamil. Kalau sulit untuk hamil, maka tidak akan ada laki-laki yang mau menikah dengannya," katanya.
Untuk mitos ini, menurut Diana, hanya cukup dilakukan saat mens pertama kali. "Saat mens pertama, jangan cuci sempak, khusus untuk perempuan," pungkasnya.
Mitos ini, merupakan kumpulan yang dihimpun Harianblora.com dari berbagai sumber dan kalangan. Anda bisa dipercaya, bisa juga tidak. Namun, hanya pengalaman dan bukti lah yang bisa membuat Anda percaya. (Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto:Harianblora.com).
Mansyur, salah satu pegiat klenik, mengatakan kalau ingin sembuh jerawat, harus mau menggunakan sempak perawan diusap-usapkan ke muka. "Saya sudah membuktikan, sempaknya harus sempak perawan atau pacar kita yang belum dicuci. Jangan sampai, pemilik sempak tahu, karena kalau tahu kurang manjur," jelasnya kepada Harianblora.com.
Mitos ini, ia percaya sejak kecil dan rata-rata tetangganya juga mengetahui hal itu. Biasanya, hal itu dilakukan para pemuda laki-laki yang saat pertumbuhannya mulai meningkat. "Kalau mau sembuh, ya harus mau mencium-cium sempak perawan atau pacar kita yang belum dicuci," ujar dia.
Bahkan, katanya, semakin tidak sedap sempak itu, maka akan semakin manjur untuk mengobati jerawat kita. Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Walisongo itu mengatakan, sempak memang harus diilmiahkan dan hanya dinilai sepintas.
Selain mitos sempak untuk mengobati jerawat, sempak juga dipercaya dan menyimpan ribuan rahasia yang harus dibongkar dan diilmiahkan. Maka tidak heran jika ada Saykoji pernah membuat lagu dengan judul Berontak dalam Sempak.
Mitos Pertama,
"Dari dulu, melempar sempak ke atas genting diyakini masyarakat Jawa, khsusunya Blora, Pati, Rembang, Jepara agar tidak hujan. Biasanya sempak atau celana dalam tersebut adalah milik perempuan," ujarnya, Kamis (15/1/2015).
Sempak, menurut Ichwan adalah salah satu benda unik yang memiliki mitologi. "Kalau ingin tidak hujan ketika mau punya hajat, maka harus membuang sempak di atas rumah atau genting," paparnya.
Mitos Kedua
Jika sempak perempuan yang masih perawan dicuci, maka jangan ada air sempak yang menetes dan terkena di kepala Anda, khususnya yang masih lajang. "Kalau terkena air tersebut, maka hal itu akan mempersulit rezeki saat sudah menikah," jelas Ichwan.
Hal itu, menurut Ichwan dipercaya di daerah-daerah terpenting seperti Blora, Pati, Jepara dan sekitarnya.
Mitos Ketiga
Jangan membuang sempak perawan, khususnya pada perawan dan jejaka. Artinya, kata Ichwan, jika dibuang sembarangan, akan ada setan yang mengganggu. "Apalagi dibuang di tempat-tempat angker, di kuburan, di bawah pohon, hal itu sangat berbahaya," ujar dia.
Secara medis pun, hal itu wujud jorok, tidak suka kebersihan. "Jadi mitos ini ada benarnya, siapa tahu di bawah pohon ada setannya, lalu terkena sempak Anda, pasti ia marah meskipun mereka makhluk halus," terangnya.
Mitos Keempat
Menurut Nailul Mukorobin, salah satu staf pengajar Psikologi Agama di FIP Universitas Semarang (Unnes), mengatakan jika sempak milik laki-laki maupun perempuan itu sering berlobang dan lobangnya besar, maka hal itu secara psikis membuktikan nafsu mereka besar.
Bolong atau berlobang di sini, menurut Nailul bukan diakibatkan karena digunting, namun karena faktor alamiah dari si pemilik sempak. "Secara psikis kan memang ada getaran di alat vital, meskipun tidak disadari. Biasanya hal itu terjadi saat manusia tidur, terutama bagi yang belum memiliki istri atau pun suami," jelasnya.
Mitos Kelima
Menurut Nailul, selain mitos di atas, ada juga mitos sempak untuk menghindari hipnotis, santet maupun gendam. "Kalau ingin tidak terkena hipnotis, gendam, santet atau saat bepergian takut dihipnotis orang yang memanfaatkan alam bawah sadar, maka pakailah sempak dengan cara dibalik," jelasnya.
Ini logis, katanya, karena pusat ruh dan sukma manusia adalah di alat kelamin. "Kalau terbuka, kan mudah dipengaruhi psikisnya. Jika sudah terkena sugesti dan aura negatif, maka Anda mudah kemasukan roh-roh halus, dan alam bawah sadar Anda menindah alam kesadaran Anda. Jadi, berhati-hatilah jika memakai sempak," tukas peneliti psikologi dari Unnes tersebut.
Mitos Keenam
Selain mitos di atas, Nailul juga menambahkan, jika ingin tidak digoda setan atau bertemu diganggu setan, maka janganlah memakai sempak. "Kalau Anda ditemui setan, baik sengaja atau tidak sengaja, maka buka lah sempak Anda dan tunjukkan kepada setan tersebut, Dipastikan mereka akan kabur," katanya.
Mitos Ketujuh
Selaku perempuan, Diana Yuliantiningrum (25) mengaku sebenarnya mitos tengtang CD atau sempak sudah ada sejak dulu. Salah satunya, kalau perempuan haid, jangan dicuci dulu sebelum ia tuntas masa mensnya. "Kalau jangan dibuang sembarangan, semua perempuan pasti tahu. Tapi kalau jangan dicuci sebelum haidnya selesai masih jarang yang tahu," jelasnya.
Kata orang-orang kuno dulu, mens itu ibarat kesempurnaan perempuan. "Kalau perempuan tidak mens, berarti ia tidak sempurna atau belum sempurna hidupnya, karena dengan tidak mens, berarti ia sulit untuk hamil. Kalau sulit untuk hamil, maka tidak akan ada laki-laki yang mau menikah dengannya," katanya.
Untuk mitos ini, menurut Diana, hanya cukup dilakukan saat mens pertama kali. "Saat mens pertama, jangan cuci sempak, khusus untuk perempuan," pungkasnya.
Mitos ini, merupakan kumpulan yang dihimpun Harianblora.com dari berbagai sumber dan kalangan. Anda bisa dipercaya, bisa juga tidak. Namun, hanya pengalaman dan bukti lah yang bisa membuat Anda percaya. (Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto:Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment