Berbicara kuntilanak, berarti tak lepas dari sosok wanita cantik, khususnya yang berkeliaran di sekitar Blora. Ya, kuntilanak di Blora ternyata adalah wanita cantik yang ternyata adalah hantu penasaran. Apakah Anda juga penasaran dengan kuntilanak?
Dalam mitologi Jawa, kuntilanak sering diwujudkan dan dipersepsikan sebagai wanita cantik. Bahkan melebihi manusia yang cantik. Selain cantik, ia berambut panjang, berbaju panjang yang warnanya putih kecokelatan.
Siapa itu Kuntilanak Sesungguhnya?
Kuntilanak dalam kepercayaan Jawa termasuk golongan setan. Secara bahasa, khususnya Melayu, kuntilanak berasal dari bahasa "Pontianak, Puntianak, atau sering disingkat kunti". Ia merupakan hantu yang sering menggoda masyarakat karena suatu dendam. Lantaran arwahnya tak tenang, penasaran, biasanya ia mati tak wajar.
Puntianak, adalah makna dari "perempuan mati beranak". Dalam kepercayaan lain, ia digambarkan sebagai perempuan hamil yang meninggal dunia. Ia belum sempat melahirkan, kemudian mati dan arwahnya gentayangan.
Di Kota Pontianak, dulu beredar mitos kuntilanak yang dialami Abdurrahman Alkadrie yaitu pendiri Kesultanan Pontianak. Abdurrahman, saat itu diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana.
Nailul Mukorobin (2015) menjelaskan, kuntilanak adalah setan yang butuh kehangatan dan interaksi dengan manusia, namun karena manusia berbeda alam, dan tidak kuat, sering kali kita ketika bertemu dengannya langsung kabur.
Menjelma Perempuan Cantik
Dalam kisah dan cerita Melayu, kuntilanak diwujudkan sebagai sosok hantu perempuan yang cantik, berambut panjang dan suara tawanya agak menakutkan serta membawa bunga kamboja. Ia hadir meneror warga, karena dendam dan ingin menuntut balas.
Bagi para jejaka, menurut beberapa mitos, bia dihidap darahnya oleh kuntilanak. Pasalnya, kuntilanak dimitoskan sering berubah menjadi perempuan cantik sekali dan sering mangkal di jalan, terutama yang sepi. Maka dari itu, mitos ini memberi pesan pada masyarakat, agar berhati-hati ketika melewati jalan sunyi sepi. Juga memberi pesan, jangan sekali-kali memboncengkan perempuan cantik saat di jalanan sepi.
Siapa itu Kuntilanak Sesungguhnya?
Kuntilanak dalam kepercayaan Jawa termasuk golongan setan. Secara bahasa, khususnya Melayu, kuntilanak berasal dari bahasa "Pontianak, Puntianak, atau sering disingkat kunti". Ia merupakan hantu yang sering menggoda masyarakat karena suatu dendam. Lantaran arwahnya tak tenang, penasaran, biasanya ia mati tak wajar.
Puntianak, adalah makna dari "perempuan mati beranak". Dalam kepercayaan lain, ia digambarkan sebagai perempuan hamil yang meninggal dunia. Ia belum sempat melahirkan, kemudian mati dan arwahnya gentayangan.
Di Kota Pontianak, dulu beredar mitos kuntilanak yang dialami Abdurrahman Alkadrie yaitu pendiri Kesultanan Pontianak. Abdurrahman, saat itu diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana.
Nailul Mukorobin (2015) menjelaskan, kuntilanak adalah setan yang butuh kehangatan dan interaksi dengan manusia, namun karena manusia berbeda alam, dan tidak kuat, sering kali kita ketika bertemu dengannya langsung kabur.
Menjelma Perempuan Cantik
Dalam kisah dan cerita Melayu, kuntilanak diwujudkan sebagai sosok hantu perempuan yang cantik, berambut panjang dan suara tawanya agak menakutkan serta membawa bunga kamboja. Ia hadir meneror warga, karena dendam dan ingin menuntut balas.
Bagi para jejaka, menurut beberapa mitos, bia dihidap darahnya oleh kuntilanak. Pasalnya, kuntilanak dimitoskan sering berubah menjadi perempuan cantik sekali dan sering mangkal di jalan, terutama yang sepi. Maka dari itu, mitos ini memberi pesan pada masyarakat, agar berhati-hati ketika melewati jalan sunyi sepi. Juga memberi pesan, jangan sekali-kali memboncengkan perempuan cantik saat di jalanan sepi.
Di dunia perfilman Indonesia, karena kuntilanak diproyeksikan sebagai perempuan cantik, maka muncullah berbagai film yang menggambarkan hal itu. Sudah banyak film muncul, di antaranya yaitu Kuntilanak pada tahun 1974 yang dibintangi dan disutradarai oleh Ratno Timoer, kemudian Kuntilanak pada tahun 1962 yang dibintangi Ateng dan juga Sundel Bolong yang dibintangi oleh Suzanna tokoh horor di Indonesia.
Tak hanya itu, ada juga film kuntilanak sejak abad modern, meliputi Kuntilanak karya Rizal Mantovani pada 2006, Terowongan Casablanca (Kuntilanak Merah) pada tahun 2007, Kuntilanak Kamar Mayat tahun 2009, juga Kuntilanak Beranak tahun 2009 dan Paku Kuntilanak yang dirillis tahun 2009 dan juga Jeritan Kuntilanak yang dirillis tahun 2009. Pada tahun 2010, dirillis juga film Kuntilanak Kesurupan yang dibintangi Aziz Gagap dan pada tahun 2011, muncul film Arwah Kuntilanak Duyung. Baca juga: Membongkar Misteri Penampakan Pocong di Malam Jumat.
0 comments:
Post a Comment