Blora, Harianblora.com - Khutbah Jumat Bahasa Jawa masih diterapkan di Masjid-masjid di Blora, terutama di desa-desa. M Ikhrom (42), pengurus takmir Masjid Annur, mengatakan saat ini di Blora sudah banyak masjid-masjid yang menerapkan khutbah Jumat bahasa Indonesia.
"Sudah banyak masjid-masjid di sekitar Kota Blora yang menerapkan bahasa Indonesia," ujarnya saat ditemui Harianblora.com, Jumat (23/1/2015). Setelah salat Jumat, ia mengatakan selama ini sudah banyak masjid di desa-desa menggunakan bahasa Indonesia saat khutbah Jumat.
Menurut pria berpeci tersebut, dengan bahasa apa saja, yang penting jamaah Jumat paham isi dari khutbah tersebut. "Kalau bahasa Jawa kan sudah merakyat dan sejak dari dulu," tukasnya.
Kalau yang berbahasa Jawa, ujarnya, biasanya di desa-desa dengan memakai kitab-kitab Jawa-Arab atau panduan khutbah Jumat. "Di Arab, dulu Nabi Muhammad khutbahnya ya bahasa Arab, kalau di Jawa atau Indonesia ya bahasa Jawa dan Indonesia. Kalau bahasa Arab semua ya gak mudeng," paparnya ustaz tersebut.
Meskipun masjid-masjid di Blora saat ini sudah bagus-bagus, katanya, namun kebanyakan masih menerapkan khutbah Jumat berbahasa Jawa. "Mau bahasa apa saja, yang penting jamaahnya paham. Kalau bahasa Arab dan Indonesia, mesakke mbah-mbahe sen sepuh," tandasnya. (Red-HB26/Foto: Harianblora.com).
"Sudah banyak masjid-masjid di sekitar Kota Blora yang menerapkan bahasa Indonesia," ujarnya saat ditemui Harianblora.com, Jumat (23/1/2015). Setelah salat Jumat, ia mengatakan selama ini sudah banyak masjid di desa-desa menggunakan bahasa Indonesia saat khutbah Jumat.
Menurut pria berpeci tersebut, dengan bahasa apa saja, yang penting jamaah Jumat paham isi dari khutbah tersebut. "Kalau bahasa Jawa kan sudah merakyat dan sejak dari dulu," tukasnya.
Kalau yang berbahasa Jawa, ujarnya, biasanya di desa-desa dengan memakai kitab-kitab Jawa-Arab atau panduan khutbah Jumat. "Di Arab, dulu Nabi Muhammad khutbahnya ya bahasa Arab, kalau di Jawa atau Indonesia ya bahasa Jawa dan Indonesia. Kalau bahasa Arab semua ya gak mudeng," paparnya ustaz tersebut.
Meskipun masjid-masjid di Blora saat ini sudah bagus-bagus, katanya, namun kebanyakan masih menerapkan khutbah Jumat berbahasa Jawa. "Mau bahasa apa saja, yang penting jamaahnya paham. Kalau bahasa Arab dan Indonesia, mesakke mbah-mbahe sen sepuh," tandasnya. (Red-HB26/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment