Cepu, Harianblora.com - Kebakaran Swalayan Bravo Cepu Kabuapaten Blora diduga sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kebakaran yang terjadi swalayan terbesar di Cepu ini sontak menggegerkan warga setempat.
Swalayan Bravo yang terletak di Desa Balun, Kabupaten Blora pada Kamis (29/1/2015) dini hari sekitar pukul 2.00 WIB diduga terbakar karena korsleting. Kobaran api, sampai pukul 10.20 WIB juga terus membesar hingga menjalar ke gudang swalayan bahkan menjalar ke pemukian di belakang swalayan.
Nunik selaku Kepala Desa Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora menerangkan kebakaran di swalayan Bravo itu merembet ke bagian yang penuh dengan barang. “Kebakaran merembet ke bagian gudang yang penuh barang," jelasnya seperti yang dilansir Merdeka.com.
Toni (39) warga Cepu mengaku, kebakaran itu bukan kesalahan teknis, melainkan kesengajaan penjaga. “Kalau menurut saya, Bravo itu dibakar, pasti ada oknum yang membakarnya,” ungkapnya kepada Harianblora.com, Kamis (29/1/2015) sekitar pukul 11.49 Wib.
Sebagai salah satu pembeli tetap di swalayan itu, ia menilai bahwa kesuksesan swalayan itu ada yang iri. “Ya ini masih opini saya, bisa benar bisa salah. Tapi kalau hematku, jelas ini ada oknum yang membakar. Jangan mengkambing hitamkan korsleting atau arus pendek. Kan di dalam juga dijaga, ada orangnya,” ujar dia.
Kebakaran yang terjadi kurang lebihnya 7 jam tersebut sangat menggegerkan warga Cepu, juga Bojonegoro dan sekitarnya.
Ia memperkirakan, ada orang yang sengaja masuk ke dalam
swalayan. “Kita tunggu saja nanti penyelidikan polisi, tapi kalau menurut saya
kok sengaja dibakar,” tegas pedagang tersebut.
Kamsinah (43) warga Cepu, mengaku tidak tahu asal-usul
kebakaran tersebut. “Pokoknya sejak jam 3 pagi tadi sudah ramai, kalau
penyebabnya, aku kurang paham,” ujarnya kepada Harianblora.com.
Ia mengakui, swalayan terbesar di Kecamatan Cepu itu adalah
pusat perbelanjaan di Kota Minyak tersebut. “Kalau Bravo terbakar, ya pedagang
yang langganan kulakan di situ ya bingung,”pungkasnya. (Red-HB30/12/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment