Eka Nur Aini Liya Rochmatiya, mahasiswi asal Blora yang ingin jadi pengusaha manfaatkan potensi hasil bumi Blora. Ia merupakan salah satu mahasiswi di Semarang yang bertekad melanjutkan kuliah minimal sampai magister (S2). Dara kelahiran Japah, Blora ini merupakan salah satu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakdakom UIN Walisongo Semarang. Ia lahir di Blora pada 16 Desembr 1993.
Banyak aktivitas kampus dan luar kampus yang ia ikuti. Liya, sapaannya, pernah aktif di Teater Wadas dan LPM Missi Fakdakom UIN Walisongo Semarang.
Liya juga pernah aktif di organisasi NASA (Nasional Bangsa) juga FLP (Forum Lingkar Pena) dan Komunitas Sastra Surau Kami. Aktivitas di dunia teater dan jurnalistik semakin membuat kritis dalam perkualiahan.
Meskipun banyak cita-cita yang mengusik tiap malam padanya, ia justru tertarik di dunia bisnis. "Klo cita-cita banyak sekali, tapi untuk waktu dekat ini ingin segera lulus dan punya usaha sendiri alias jadi pengusaha," ujarnya kepada Harianblora.com, Rabu (14/1/2015). Menurutnya, jadi pegawai itu sangat terikat. "Soalnya kalau jadi pegawai terikat. Aku gak bisa bebas melakukan hobi-hobiku yang lain nanti," jelasnya.
Mahasiswi cantik yang memiliki hobi menulis, memasak menu cafe dan touring ini sangat terinspirasi dengan sosok Nabi Muhammad Saw. "Motivatorku adalah Nabi Muhammad. Pengusaha yang jujur dan sukses dalam sagala hal. Dunia dan akhirat dapat semua," tutur perempuan yang berkeinginan jadi pengusaha tersebut.
Meskipun kontras dengan jurusannya kuliah, namun hal itu tidak ada masalah baginya. "Saya ingin mengolah hasil tani menjadi cemilan," tukasnya.
Saat kecil, ia sangat rajin mengikuti lomba. Namun sejak MA dan kuliah, ia jarang ikut lomba karena fokus dengan perkuliahan. Saat ini, ia ingin memanfaatkan hasil tani di Blora menjadi makanan khas Blora, bukan diimpor ke daerah lain dan dibeli warga Blora. Ia ingin mendesain hasil bumi seperti singkong, jagung, kacang, kedelai dan sebagainya. "Rata-rata hasil itu dikirim di pabrik Pati dan diolah berupa cemilan. Eh cemilannya dibeli lagi sama oramg Blora. Coba klo diolah sendiri. Cukup mudah kok," terang Liya.
Baginya, banyak potensi dan hasil bumi di Blora yang bisa dikelola sendiri. Meskipun ia perempuan yang aktif di dunia akting, namun justru ia tergoda dengan dunia bisnis. Dalam catatannya, ia pernah mengikuti Operat "Sent to Love" yang menjadi peran utama dengan nama Kinanti. Kemudia, ia juga pernah jadi aktris film indi dengan peran utuma dan membawakan peran Sinta di film "Cintaku Digigit Nyamuk".
Tak hanya itu, Liya juga pernah pentas jadi aktris antagonis pada pentas teater "Atas Nama Cinta", juga pentas jadi tokoh bidadari genit dalam naskah "Balada Jack Tarub". Bahkan, ia juga pernah jadi preman pasar dalam naskah "Kampung Roewet". Masih banyak yang lain.
Ia berharap, cita-citanya terkabul, dengan niat dan tekad kuat dan tak tergoda menjadi pegawai, ia ingin menjadi pengusaha sukses. Tak hanya sukses, ia juga ingin memajukan potensi Blora terutama hasil buminya yang harus dikelola sendiri. (Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto: AK). Baca juga: Tokoh Inspirasi Muda dari Blora.
Eka Nur Aini Liya Rochmatiya |
Liya juga pernah aktif di organisasi NASA (Nasional Bangsa) juga FLP (Forum Lingkar Pena) dan Komunitas Sastra Surau Kami. Aktivitas di dunia teater dan jurnalistik semakin membuat kritis dalam perkualiahan.
Meskipun banyak cita-cita yang mengusik tiap malam padanya, ia justru tertarik di dunia bisnis. "Klo cita-cita banyak sekali, tapi untuk waktu dekat ini ingin segera lulus dan punya usaha sendiri alias jadi pengusaha," ujarnya kepada Harianblora.com, Rabu (14/1/2015). Menurutnya, jadi pegawai itu sangat terikat. "Soalnya kalau jadi pegawai terikat. Aku gak bisa bebas melakukan hobi-hobiku yang lain nanti," jelasnya.
Mahasiswi cantik yang memiliki hobi menulis, memasak menu cafe dan touring ini sangat terinspirasi dengan sosok Nabi Muhammad Saw. "Motivatorku adalah Nabi Muhammad. Pengusaha yang jujur dan sukses dalam sagala hal. Dunia dan akhirat dapat semua," tutur perempuan yang berkeinginan jadi pengusaha tersebut.
Meskipun kontras dengan jurusannya kuliah, namun hal itu tidak ada masalah baginya. "Saya ingin mengolah hasil tani menjadi cemilan," tukasnya.
Saat kecil, ia sangat rajin mengikuti lomba. Namun sejak MA dan kuliah, ia jarang ikut lomba karena fokus dengan perkuliahan. Saat ini, ia ingin memanfaatkan hasil tani di Blora menjadi makanan khas Blora, bukan diimpor ke daerah lain dan dibeli warga Blora. Ia ingin mendesain hasil bumi seperti singkong, jagung, kacang, kedelai dan sebagainya. "Rata-rata hasil itu dikirim di pabrik Pati dan diolah berupa cemilan. Eh cemilannya dibeli lagi sama oramg Blora. Coba klo diolah sendiri. Cukup mudah kok," terang Liya.
Baginya, banyak potensi dan hasil bumi di Blora yang bisa dikelola sendiri. Meskipun ia perempuan yang aktif di dunia akting, namun justru ia tergoda dengan dunia bisnis. Dalam catatannya, ia pernah mengikuti Operat "Sent to Love" yang menjadi peran utama dengan nama Kinanti. Kemudia, ia juga pernah jadi aktris film indi dengan peran utuma dan membawakan peran Sinta di film "Cintaku Digigit Nyamuk".
Tak hanya itu, Liya juga pernah pentas jadi aktris antagonis pada pentas teater "Atas Nama Cinta", juga pentas jadi tokoh bidadari genit dalam naskah "Balada Jack Tarub". Bahkan, ia juga pernah jadi preman pasar dalam naskah "Kampung Roewet". Masih banyak yang lain.
Ia berharap, cita-citanya terkabul, dengan niat dan tekad kuat dan tak tergoda menjadi pegawai, ia ingin menjadi pengusaha sukses. Tak hanya sukses, ia juga ingin memajukan potensi Blora terutama hasil buminya yang harus dikelola sendiri. (Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto: AK). Baca juga: Tokoh Inspirasi Muda dari Blora.
0 comments:
Post a Comment