Semarang, Harianblora.com - Cara menulis tesis dilarang pelit. Hal itu diungkapkan Dr Hari Bakti Mardikantoro, MHum, Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (23/1/2015).
Doktor dari Fakultas Bahasa dan Sastra Unnes itu mengatakan jika mahasiswa program magister menulis tesis, maka tidak boleh pelit. "Dalam menulis latar belakang, kajian pustaka, tidak boleh pelit, harus banyak teori dan rujukan di dalamnya," paparnya kepada Harianblora.com saat ditemui di kantornya.
Dosen yang lahir di Magelang tersebut, saat ini sedang membimbing beberapa mahasiswa program doktor (S3) dan magister (S2) di PPs Unnes.
Menurut pria yang lahir 26 Juli 1967 ini, dalam pembuatan judul harus ada perbedaan dengan judul-judul lain yang sudah pernah diteliti. "Misal mengusung judul media pembelajaran, maka harus dijelaskan mana perbedaannya antara yang sudah ada dengan yang akan diteliti," ujarnya.
Mahasiswa S2 yang menulis tesis, menurutnya dilarang pelit dalam menguraikan isi, juga masalah kualitas dan kuantitas tulisan. Doktor bidang humaniora dari UGM ini juga mengatakan, dalam pemilihan judul harus menarik dan berbeda dengan penelitian yang sudah ada. (Red-HB34/Foto:Hari Bakti).
Doktor dari Fakultas Bahasa dan Sastra Unnes itu mengatakan jika mahasiswa program magister menulis tesis, maka tidak boleh pelit. "Dalam menulis latar belakang, kajian pustaka, tidak boleh pelit, harus banyak teori dan rujukan di dalamnya," paparnya kepada Harianblora.com saat ditemui di kantornya.
Dosen yang lahir di Magelang tersebut, saat ini sedang membimbing beberapa mahasiswa program doktor (S3) dan magister (S2) di PPs Unnes.
Menurut pria yang lahir 26 Juli 1967 ini, dalam pembuatan judul harus ada perbedaan dengan judul-judul lain yang sudah pernah diteliti. "Misal mengusung judul media pembelajaran, maka harus dijelaskan mana perbedaannya antara yang sudah ada dengan yang akan diteliti," ujarnya.
Mahasiswa S2 yang menulis tesis, menurutnya dilarang pelit dalam menguraikan isi, juga masalah kualitas dan kuantitas tulisan. Doktor bidang humaniora dari UGM ini juga mengatakan, dalam pemilihan judul harus menarik dan berbeda dengan penelitian yang sudah ada. (Red-HB34/Foto:Hari Bakti).
0 comments:
Post a Comment