Oleh Fitria Ningsih
Penulis adalah Aktivis Lembaga Pers Mahasiswa
Islam (LAPMI) Cabang Tulungagung
Memang tidak sulit menemukan status yang panjang-panjang di beranda FB saya. Teman FB saya sebagian ada yang kompasianer (penulis blog kroyoan kompasiana), karena inilah status panjang-panjang mudah saya temui.
Meski saya sudah lama tidak log-in di kompasiana, saya kadang mengunjunginya. Di blog kroyoan ini yang sering saya kunjungi adalah tulisan fiktif, imajinatif yang terkumpul dalam fiksiana. Saya cenderung suka fiksi karena menurut saya bacaan fiksi itu bebas, tidak terikat foot-note, in-note dan lain-lain. Dengan membaca atau menulis fiksi kita bisa berimajinasi liar, namun tetap ada batasannya seperti tidak mengandung unsur SARA dan sebagainya. Membaca fiksi itu cukup efektif menghilangkan rasa malas.
Tidak berlebihan jika saya mengatakan membaca fiksi itu efektif menghilangkan rasa malas, buktinya ketika membaca puisi, cerita atau novel yang isinya saya sukai saya ingin terus melanjutkan membacanya. Mungkin hal demikian (membaca fiksi) menurut orang lain membuang-buang waktu. Namun bagi saya ya lihat-lihat bacaan fiktif yang dibaca dulu, meski fiksi tetap mengandung amanat/ pelajaran. Menurut saya dalam bacaan fiksi mengandung amanat yang cara penyampaiannya menyenangkan, menarik.
Pernah saya baca dalam sebuah blog membaca fiksi juga dapat menghilangkan depresi. Saya sangat setuju dengan hal tersebut, memang pengalaman saya, jika membaca cerpen, atau novel dan terhanyut dalam ceritanya tidak terasa apa yang saya baca menjadi hiburan penghilang stress. Ini coretan pagi saya yang sederhana.
0 comments:
Post a Comment