Blora, Harianblora.com – Budidaya Waluh di Blora sangat
mudah. Waluh atau orang Blora sering menyebutnya waloh, adalah salah satu
tumbuhan yang berjenis “cucurbita” atau tumbuhan yang hidup merambat dari suku
labu-labuan “cucurbitaceae”.
Di Blora sendiri, banyak sekali
jenisnya, mulai dari waluh labu, waluh ketan, hingga waluh bagor yang berarti
besar. Salah satu warga yang membudidayakan waluh adalah Suyono, warga
Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
Selain hanya modal tanah dan
lokasi, perawatannya pun mudah. Tak perlu menyirami dan juga memberi semprotan
obat-obatan. Per buah, dijual sekitar Rp 10 ribu sampai 15 ribu. Biasanya dijual
di pasar-pasar tradisional dan diiris-iris.
Dari segi jenis, waluh mencakup
beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu C. argyrosperma, C. maxima, C.
moschata, dan C. pepo. Di Indonesia, secara umum waluh hanya disebut “labu”.
Biasanya, selain digunakan untuk
bahan sayuran atau jangan, waluh juga dimanfaatkan untuk kolak dengan campuran
pisang dan lainnya. Waluh juga mengandung mengandung beta-karotena (salah satu
provitamin A dan juga sebagai antioksidan).
Anda bisa memanamnya sendiri di
pekarangan rumah. Cara mendapatkan bijinya juga mudah, bisa dengan cara
mengeringkannya kemudian ditanam dan tinggal merawatnya hingga besar dan
berbuah. (Red-HB09/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment