Todanan, Harianblora.com - Waw, pendirian Pabrik Gula Blora ternyata
30 tahun lamanya. Pendirian pabrik tidak semudah yang dibayangkan. Seperti halnya
dengan pabrik gula Blora berdiri selama 30 tahun. Ya, di Indonesia, tepatnya di
Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pabrik gula berdiri di Desa Tinapan, Kecamatan
Todanan, Blora. PG Blora ini jika ditempuh dari Blora Kota kira-kira 1 jam,
karena jaraknya kurang lebih 38 km.
PG Blora tersebut, berdiri di atas lahan 60 hektar. Produksi dengan
bahan baku tebu didukung para petani plasma dari 4 ribu sampai 5 ribu hektar
lahan tebu di Blora. PG Blora, mampu mengolah 6 ribu TCD atau tone
cane per day, atau 6.000 ton tebu per hari. Jika dihitung, jumlah
tersebut setara 600 ton kristal gula yang dihasilkan per hari.
PG Blora ini berdiri secara resmi sejak tahun 1984 sampai Juni 2014
yang dimiliki investor swasta. Selain PG Blora, PT Kebun Tebu Mas (KTM) di
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur juga akan menyusulnya. Akan tetapi, KTM Lamongan
belum bisa beroperasi penuh, pasalnya masih dalam proses pembangunan.
Berdirinya PG Blora sangat panjang dan melalui proses berliku. PG di
Blora ini didirikan oleh PT Gendhis Multi Manis (GMM). Kamadjaya Presiden
Direktur PT GMM masih memegang saham di PG Blora yang kini mengawal
perkembangan PG Blora.
Pada Sabtu (20/12/2014), Kamadjaya menuturkan bahwa pendirian PG Blora
sangat panjang, yaitu sejak tahun 1984. ”Sejak 1984, baru ada pabrik gula lagi
berbasis tebu,” tuturnya di lokasi PG Blora, Todanan, Blora.
Kamadjaya sangat berpengalaman. Ia mendirikan pabrik gula mulai tahun
2002, saat itu Kamadjaya membangkitkan kembali PT Industri Gula Nusantara (IGN)
yang diketahui mati selama 10 tahun. Pada tahun 2010, Kamadjaya juga mulai
membangun PG Blora dengan investasi uang sebesar Rp 1,7 triliun lewat PT GMM.
Karena dukungan bank, modal para pemenang saham, akhirnya pada bulan Juni 2014,
PG Blora resmi dan mulai uji coba produksi. (Red-HB19/Foto: PB).
0 comments:
Post a Comment