Tunjungan, Harianblora.com - Waduk Greneng Blora banyak telan korban dari berbagai kalangan. Hal itu dituturkan Sujadi, warga setempat yang bekerja sebagai pencari ikan di kawasan Waduk Greneng, yang berada di Dukuh Greneng, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Menurutnya, sejak ia hidup di Tunjungan mulai tahun 1991, sudah ada puluhan pengunjung yang meninggal dunia akibat berenang, mandi ke waduk.
"Katah sing ninggal teng mriki, soale boten saget nglangi," ujar Sujadi dengan berbahasa Jawa. Banyak pengunjung meninggal dunia, salah satu penyebabnya karena mereka tak bisa berenang. Sujadi juga mengatakan seumpama bisa berenang, tidak masalah jika mandi atau berenang di waduk. "Nek saget nglangi sakjane boten masalah seumpami nglangi teng mriki," ujar Dia saat ditemui Harianblora.com, Selasa (30/12/2014).
Pengunjung terakhir kali yang meninggal, menurut Sujadi adalah warga Waturoyo Pati. "Winginane nembe cah sekolah asal Waturoyo Pati ninggal teng mriki," paparnya. Meskipun sudah ada papan larangan dipajang di beberapa titik waduk, namun hal itu tidak diindah pengunjung.
Rata-rata yang melanggar adalah kalangan remaja dan pelajar. Daripada orang dewasa, para pelajar lebih nekat mandi dan berenang di waduk yang akhirnya menimbulkan maut bagi yang tidak bisa berenang. (Red-HB42/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Sejak tahun 1991, Sujadi Mencari Ikan di Waduk Greneng.
"Katah sing ninggal teng mriki, soale boten saget nglangi," ujar Sujadi dengan berbahasa Jawa. Banyak pengunjung meninggal dunia, salah satu penyebabnya karena mereka tak bisa berenang. Sujadi juga mengatakan seumpama bisa berenang, tidak masalah jika mandi atau berenang di waduk. "Nek saget nglangi sakjane boten masalah seumpami nglangi teng mriki," ujar Dia saat ditemui Harianblora.com, Selasa (30/12/2014).
Pengunjung terakhir kali yang meninggal, menurut Sujadi adalah warga Waturoyo Pati. "Winginane nembe cah sekolah asal Waturoyo Pati ninggal teng mriki," paparnya. Meskipun sudah ada papan larangan dipajang di beberapa titik waduk, namun hal itu tidak diindah pengunjung.
Rata-rata yang melanggar adalah kalangan remaja dan pelajar. Daripada orang dewasa, para pelajar lebih nekat mandi dan berenang di waduk yang akhirnya menimbulkan maut bagi yang tidak bisa berenang. (Red-HB42/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Sejak tahun 1991, Sujadi Mencari Ikan di Waduk Greneng.
0 comments:
Post a Comment