Salah satu lerenga di Blora yang rawan longsor.HI.dok |
Blora, Harianblora.com – Waduh, masyarakat Blora harus waspada bencana! Demikian ekspresi
salah satu warga Blora, saat mengetahui pernyataan Irfan Iswandaru Kabag Humas dan
Protokol Kabupaten Blora tak lama ini. Pasalnya, Irfan lewat murianews pada
Sabtu (20/12/2014) mengatakan masyarakat Blora yang bertempat di perbukitan diprediksi
rawan terjadi longsor. Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri, apalagi tak
lama ini kita disuguhkan bencar longsor yang mengerikan di Banjarnegara.
Rina Suwati, warga Japah mengatakan berita tentang bencana di Blora
kian santer di media massa. Hal itu menurutnya, efek dari bencana di
Banjarnegara. “Kalau menurut Saya, tidak perlu takut terhadap opini public
tentang bencana di Blora. Di Japah Saya kira tetap aman, meskipun banyak opini
beredar di daerah Todanan, Japah dan sebagainya rawan bencana,” tuturnya kepada
Harianblora.com, Sabtu (20/12/2014).
Menurut ibu rumah tangga tersebut, daerah Japah sebenarnya aman. Namun
karena kondisi tanah yang kadang tidak kuat ketika hujan, maka rawan longsor.
“Dampak buruk penebangan hutan menurut saya menjadi penyebab utama longsor di
Blora, khususnya di Japah,” jelas ibu dari satu anak tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah Blora mau blusukan ke
daerah-daerah yang diklaim sebagai rawan bencana. “Pemerintah seharusnya juga
memberi pengertian secara menyeluruh untuk waspada bencana. Jangan bergerak
ketika sudah terjadi bencana, yang paling baik ya sebelum bencana sudah ada
gerakan nyata dari Pemkab. Yang dilihat dan diperhatikan jangan di kota saja,
di pelosok-pelosok seperti Japah juga perlu diperhatikan bahkan diutamakan.”
paparnya.
Prediksi dari Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Blora tersebut,
Pegunungan Kendeng Utara, mulai dari daerah Todanan, Bogorejo, Japah dan
sebagian dari Kota Blora harus waspada. Hal itu didasarkan dengan pengalaman
tahun 2014, pasalnya pada bulan Februari 2014 yang lalu sudah terjadi bencana
longsor di beberapa daerah di Blora.
Daerah-daerah yang terkena longsor pada bulan Februari 2014 di Blora
terdiri atas Todanan dan Japah. Menurut Irfan, di Todanan pada Februari 2014
terjadi tanah longsor, hal itu menyebabkan sebagian rumah para warga rusak
parah diakibatkan tanah longsor. Rumah mereka tertimbun tanah longsor tersebut.
Irfan juga menyebutkan di daerah Kecamatan Japah juga terjadi tanah longsor
pada musim hujan di tahun 2014.
Menurut Kabag Humas tersebut, Bupati Blora Djoko Nugroho sudah
mengeluarkan instruksi untuk waspada kepada masyarakat Blora, khususnya yang
berada di daerah rawan bencana. ”Bupati telah mengeluarkan instruksi tentang
kewaspadaan dini terhadap bencana alam. Pemkab juga telah mendirikan posko
bencana di sejumlah kecamatan, sebagai bentuk antisipasi dini,” ujar Kabag
Humas dan Protokol Blora tersebut. (Red-HB9/Foto:HI).
Baca juga: Rumah Warga Cepu Disapu Puting Beliung.
0 comments:
Post a Comment