Pati, Harianblora.com – Setiap daerah, memiliki tradisinya masing-masing. Sebagai orang Jawa, wajib bagi kita melestarikan tradisi tersebut. Salah satunya tradisi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Tradisi
tingkeban di Pati, kelapa bergambar Janaka Srikandi sangat unik. Pasalnya,
kepala tersebut digambari laki-laki dan perempuan yang menggambarkan pasangan
yaitu suami istri. Ada yang menggambarnya dengan wujud Janaka dan Srikandi.
Selain gambar, dua kelapa dalam tradisi tingkeb di Pati tersebut juga diberi tulisan
selawat Nabi Muhammad Saw. "Kelapanya ini seharusnya bergambar Janaka dan Srikandi, tapi karena saya tidak bisa menggambar, jadi gambarnya cukup laki-laki dan perempuan," ujar Ngalimun, warga Dukuhseti Pati yang tak lama ini menggelar acara tingkeban di Pati.
Setiap daerah, memiliki
kebudayaan, tradisi yang unik. Kadang, hal itu merupakan percampuran antara
Jawa-Islam dan Islam-Jawa. Tidak bisa dipungkiri, tradisi Jawa yang berbau
Islam di Jawa Tengah sangat beragam. Hal itu merupakan wujud kekayaan budaya
kita, terutama di daerah Pantura.
Tradisi tingker, setiap daerah
memiliki keunikannya sendiri, salah satunya di Kota Bumi Mina Tani. Menurut
Ngalimun, S.Pd.I, perangkat Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Pati, tradisi
kelapa bergambar tersebut sudah ada sejak ia kecil. Kelapa tersebut digambar,
katanya, kemudian dipecah oleh suami, lalu kelapanya digunakan untuk rujak yang
nanti ditaruh di nasi berkat pada malam tujuh bulanan. “Biasanya di Pati
dimaknai sebagai lambang cinta antara suami dan istri, lambang selawat itu
untuk mengagumi dan ekspresi cinta kepada Nabi Muhammad dan berharap berkahnya,”
ujarnya, Senin (21/12/2014) saat hajatan tujuh bulanan di kediamannya.
Selain selawat, kelapa juga
dituliskan syahadatain. “Ini merupakan budaya Jawa yang bercampur dengan Islam.
Sebagai orang Jawa, tidak mungkin kita meninggalkan tradisi Jawa seperti ini.
Tujuannya baik, berharap berkah dari sedekah kepada tetangga dan kita berpikir positif
pada Tuhan,” ujar Dia.
Setahu saya, ujarnya, tradisi
tingkeb tujuh bulanan tidak hanya di Pati, namun juga di wilayah Jawa Tengah
seperti Rembang, Blora, Kudus, Demak, Grobogan dan sebagainya. “Dua kelapa itu
sebagai wujud pasangan suami-istri, sedangkan gambarnya melambangkan hubungan
suami istri yang nanti mendapat keturunan,” papar Kasi Kesra Dukuhseti, Kabupaten
Pati tersebut kepada Harianblora.com. (Red-HB24/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Tradisi Beternak Sapi di Blora yang Unik.
0 comments:
Post a Comment