Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Saturday, 20 December 2014

Penilaian Kurikulum 2013 Mumetkan Guru di Blora



Blora, Harianblora.com – Penilaian Kurikulum 2013 mumetkan guru di Blora. Tidak hanya di tingkat SMP dan SMA, namun yang paling ribet sebenarnya di tingkat SD. Mengapa? Karena di SD pembelajarannya berbasis tematik integratif, dan menggunakan pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik tersebut meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengomunikasikan. Hal itu dirasakan Kepala SDN 1 Tawangrejo, Tunjungan, Blora Sumardjan, SPd, M.MPd. Menurut kepala sekolah tersebut, penilaian kurikulum 2013 atau akrab disebut K13 sangat merepotkan guru SD. Hal itu dialami berbagai guru yang mengajar di berbagai jenjang, dari SD sampai SMA.

Ketua Kwarran Kecamatan Tunjungan itu mengatakan penilaian raport sangat menjadikan guru mumet. Sebagian guru yang sudah tua sampai melemburnya di sekolah ada juga yang dilembur di rumah. “Kalau tak dilembur ya tak rampung,” paparnya.

Hal senada dirasakan Muhyidin, SPd, guru di salah satu SD swasta di Blora. Ia mengutarakan bahwa penilaian raport K13 sangat menyita waktu, menyedot pikiran dan memumetkan guru. “Ada beberapa yang dialami guru dalam penilaian. Pertama, cara memasukkan nilai yang njlimet. Mulai dari kompetensi inti religius, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Itu semua beda dan tiap mapel harus ada 4 hal tersebut,” ujarnya, Sabtu (20/12/2014).

Kedua, lanjutnya, format raport sangat berbeda dengan KTSP. “Kalau di Semarang enak, karena di kota dan akses informasi cepat. Karena di sana sebagian sudah menggunakan aplikasi raport dari LPMP Jawa Tengah. Sedangkan di Blora ngisinya manual satu-satu perkelas,” katanya.
Guru SD Kelas 3 tersebut mengutarakan, sebenarnya perubahan kurikulum dari KTSP menjadi K13 sangat tergesa-gesa dan hanya berorientasi proyek dan kejar tayang. “Tidak heran jika Mendikbud Anies Baswedan menggantinya kembali ke KTPS,” ujar Dia pada Harianblora.com.

Sebenarnya, implementasi K13 meskipun berbasis saintifik, temaik, tapi intinya sama seperti KTSP. “La wong penilaiannya juga per mapel, jadi tak ada bedanya dengan KTSP. Cuma beda nama saja dan berbasis tema. Padahal dulu KTSP di kelas rendah juga tematik,” jelas guru muda tersebut. Ia berharap, agar pemerintah memberi pelatihan kepada guru-guru agar tidak ribet dan mumet. “Meskipun kenbali ke KTSP, tapi sebagian sekolah yang dijadikan percontohan dan sudah  menjalankan K13 selama 3 semester tetap dilanjut. Maka kami butuh pelatihan, sosialisasi dan pengawalan terus-menerus,” pungkasnya. (Red-HB7/Foto:SMD).

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Penilaian Kurikulum 2013 Mumetkan Guru di Blora Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora