Jakarta, Harianblora.com – Pengaruh Buruk TV Harus Dilawan dengan Buku.
Ya, demikian inti dari gerakan melawan kotak ajaib yang dilakukan Faris
Alnizar, mahasiswa STAINU Jakarta. Menurutnya, televisi sangat berdampak buruk
bagi kehidupan manusia jika tidak dimanajemen dengan baik dan benar.
“Begini cara kami berperang melawan
kotak ajaib bernama televisi. Ya, kami memilih tidak mematikannya, kami hanya
memilih untuk berperang melawannya,” tuturnya pada Selasa (9/12/2014).
Saya berharap, katanya, televisi di kontrakan kami akan frustrasi
disesaki buku-buku. Ia batuk-batuk, sakit-sakitan dan syukur-syukur kalau suatu
saat ia stres dan memilih untuk bunuh diri!
“Kami siap membaca Yasin dan tahlil serta selamatan kecil-kecilan
selama tujuh hari sembilan puluh malam,” jelas Dia.
Selama ini, dunia hiburan sangat membahayakan, khususnya bagi anak. Hal
itu juga disampaikan Wahyu Ambarwati, Sekretaris Smarta School Semarang.
Menurutnya, televisi jika tidak diperlakukan sebagaimana mestinya akan merusak
anak. “Ketika anak-anak menonton televisi, seharusnya orang tua mendampingi. Artinya,
bukan mendampingi menontoh, tapi mengarahkan acara mana yang cocok untuk
dikonsumsi dan mana yang harus dihindari,” ujar mahasiswa Prodi Pendidikan
Dasar Pascasarjana Unnes itu.
Lulusan PGSD Unnes itu berharap, agar orang tua perhatian penuh pada anak. "Buruk dan baiknya televisi terletak pada perhatian orang tua terhadap tontonannya," papar sarjana asal Banyumas itu. (HB7/Foto: FA).
Baca Juga: Bimbel Bukan Sekadar Pelarian Anak.
0 comments:
Post a Comment