Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Saturday, 6 December 2014

Pelatihan Souvenir Lokal di Blora



LKTI ini mendapat Juara III LKTI STAIN Kudus Tingkat Jawa Tengah 2014
Oleh Indra Bagus Kurniawan


BAB IV
PEMBAHASAN

Pengertian Pesokal
 Pesokal merupakan akronim dari pelatihan souvenir lokal. Sesuai dengan namanya, maksud dari program ini adalah suatu pelatihan dari pihak-pihak terkait kepada masyarakat, khususnya yang belum memiliki pekerjaan tetap tentang kemampuan guna menciptakan suatu souvenir yang benar benar khas dari daerah tersebut dan mampu mencerminkan identitas daerah tersebut. Dalam penulisan ini, objek kajian penelitian adalah di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Setiap daerah pasti memiliki kebudayaan yang sangat menarik, contohnya Kabupaten Blora yang kaya akan budaya dan kekayaan alamnya, sehingga kebudayaan dan cerminan kekayaan alam itu dapat dikemas dalam souvenir khas daerah. Misalnya saja pembuatan karya ukir karena Kabupaten Blora kaya akan kayu jati, kaos dengan gambar yang mampu menampilkan kearifan lokal misalnya gambar Samin Surosentiko, dan batik khas Kabupaten Blora. Nantinya kearifan lokal itu dapat dituangkan dalam berbagai karya masyarakat yang memiliki daya tarik luar biasa.

Implementasi Pesokal Dalam Masyarakat
Program Pesokal dapat dilaksanakan dengan cara menerjunkan para pelatih-pelatih handal ke kawasan yang memiliki tingkat pengangguran tinggi. Program ini tidak memandang usia dan jenis kelamin, sehingga semua orang berhak untuk mendapat pelatihan. Nantinya pemerintah dapat mendata penduduk yang menganggur, kemudian setelah terdata apabila memang layak untuk diadakan pelatihan dapat diadakan sebuah workshop kepada masyarakat. Mulanya harus ada pengenalan terlebih dahulu kepada masyarakat tentang pengertian pesokal dan bagaimana keuntungan pesokal ini terhadap masyarakat.

Pada tahap workshop dapat diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dalam hal keterampilan, budayawan, maupun orang-orang yang telah memiliki pengalaman menjadi pengusaha dalam bidang souvenir. Dalam Pesokal ini dapat diadakan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Para pengisi workshop tersebut dapat menjelaskan tentang apa itu pesokal maupun berbagi pengalaman yang telah mereka dapatkan dalam menjadi pengusaha. Dalam workshop, peserta tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat diadakan praktik langsung dalam pembuatan souvenir lokal. Contohnya adalah membuat ukiran khas daerah, kaos-kaos, maupun batik khas daerah. Nantinya dalam workshop para peserta tidak hanya mengerti bagaimana pelaksanaan pesokal, tetapi juga terlatih dalam pembuatan beberapa souvenir.

Setelah tahap workshop adalah praktik langsung dalam masyarakat. Masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jenis souvenir yang digeluti. Seperti kelompok ukir, kelompok kaos, kelompok batik, dll yang mencerminkan kearifan lokal. Untuk pertama, harus ada pengawasan dari pemerintah maupun pihak terkait dalam Pesokal. Upaya pengadaan bahan dan peralatan yang digunakan, dapat diperoleh dari swadaya masyarakat, bantuan pemerintah, maupun sponsor swasta. Pihak-pihak tersebut harus saling bersinergi, agar saling melengkapi demi terwujudnya program tersebut. Pengawasan ini tidak harus selalu dilaksanakan. Apabila masyarakat sudah memungkinkan untuk dapat bekerja sendiri, tanpa adanya pengawasan akan dapat dilakukan. Masyarakat dapat melakukan pengembangan usaha setelah memperoleh hasil yang memadai. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan. Dalam hal ini instansi terkait maupun pihak swasta bisa membantu dalam hal peminjaman modal dengan bunga rendah. Pemerintah juga dapat menjalankan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Tanpa adanya modal, masyarakat akan kesulitan untuk melaksanakan program ini.

Tahap selanjutnya adalah pemasaran.  Souvenir yang telah selesai dibuat dapat dikumpulkan menjadi kesatuan souvenir lokal khas daerah. Dalam hal pemasaran yang terpenting adalah promosi, sehingga harus ada promosi yang baik dengan bantuan pemerintah maupun pihak swasta. Promosi ini dapat berbentuk papan reklame, pamflet, banner, maupun promosi lewat jejaring sosial. Selain itu, harus disediakan suatu kawasan khusus yang menjual souvenir khas daerah. Kawasan tersebut tidak harus berada di daerah wisata, tetapi juga dapat berada di berbagai kawasan yang mudah dijangkau masyarakat luas. Contohnya adalah sentra kerajinan ukir dan meubel masyarakat Blora di daerah Jepon, Kabupaten Blora yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa.

Dengan adanya suatu kawasan yang menjual souvenir lokal, pasti memiliki daya tarik bagi masyarakat luas karena barang-barang itu sulit ditemui di tempat lain maupun di daerah lain. Selain itu, harus ada hak paten bagi souvenir yang dibuat oleh masyarakat itu. Setelah terjual, antara pihak yang membuat dan memasarkan dapat berbagi hasil keuntungan. Keuntungan ini nantinya dapat digunakan masyarakat pembuat souvenir untuk menambah modal usaha, pengembangan usaha, maupun mencukup kebutuhan hidupnya.

Manfaat Pesokal
Pesokal akan memberikan dampak yang sangat positif apabila dilaksanakan. Manfaat dari Pesokal ini dapat dirasakan dalam bidang memberantas pengangguran, meningkatkan ekonomi masyarakat, pengembangan wisata daerah, maupun semakin memperkenalkan kearifan lokal daerah.

Dalam program Pesokal semua souvenir dibuat dengan tanpa mesin-mesin yang canggih. Dengan adanya program pesokal, pasti membutuhkan banyak tenaga kerja. Program ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dari daerah itu sendiri. Misalnya saja satu usaha membutuhkan 30 pekerja, berarti kita tinggal mengalikan berapa tenaga kerja yang dapat diserap. Sehingga, dengan adanya program ini kita dapat membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada di daerah tersebut.

Manfaat selanjutnya, dengan adanya program Pesokal berarti semakin banyak yang bekerja. Semakin banyak yang bekerja berarti pekerja akan memperoleh penghasilan sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, bagi pengusaha yang menggeluti bidang ini akan memperoleh keuntungan apabila souvenir yang mereka buat mampu bersaing di pasaran. Program pesokal akan meningkatkan ataupun memperbaiki perekonomian masyarakat khususnya bagi yang hidup di garis kemiskinan. Bagi pihak yang menjual, program pesokal akan memberikan pemasukan berupa keuntungan yang diperoleh dari penjualan souvenir ini.

Manfaat selanjutnya, program Pesokal menampilkan berbagai kearifan lokal daerah lewat berbagai jenis souvenir yang dijual. Sehingga, program Pesokal akan membuat kearifan daerah semakin dikenal oleh masyarakatnya sendiri maupun oleh masyarakat luar daerah apabila mereka membeli souvenir ini untuk oleh-oleh. Bagi yang telah membeli pasti memiliki kesan tersendiri dengan souvenir ini karena tidak akan mereka temui di daerah lain. Program pesokal akan memajukan dan mengembangkan kearifan lokal daerah maupun wisata daerah itu sendiri.  Program Pesokal benar-benar memberikan manfaat yang luar biasa apabila dapat dilaksanakan.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Pelatihan Souvenir Lokal di Blora Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora