LKTI ini mendapat Juara III LKTI STAIN Kudus Tingkat Jawa
Tengah 2014
Oleh Indra Bagus Kurniawan
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pengertian
Pesokal
Pesokal merupakan akronim dari pelatihan
souvenir lokal. Sesuai dengan namanya, maksud dari program ini adalah suatu
pelatihan dari pihak-pihak terkait kepada masyarakat, khususnya yang belum
memiliki pekerjaan tetap tentang kemampuan guna menciptakan suatu souvenir yang
benar benar khas dari daerah tersebut dan mampu mencerminkan identitas daerah
tersebut. Dalam penulisan ini, objek kajian penelitian adalah di Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah.
Setiap daerah pasti memiliki
kebudayaan yang sangat menarik, contohnya Kabupaten Blora yang kaya akan budaya
dan kekayaan alamnya, sehingga kebudayaan dan cerminan kekayaan alam itu dapat
dikemas dalam souvenir khas daerah. Misalnya saja pembuatan karya ukir karena
Kabupaten Blora kaya akan kayu jati, kaos dengan gambar yang mampu menampilkan
kearifan lokal misalnya gambar Samin Surosentiko, dan batik khas Kabupaten
Blora. Nantinya kearifan lokal itu dapat dituangkan dalam berbagai karya
masyarakat yang memiliki daya tarik luar biasa.
Implementasi
Pesokal Dalam Masyarakat
Program Pesokal dapat dilaksanakan
dengan cara menerjunkan para pelatih-pelatih handal ke kawasan yang memiliki
tingkat pengangguran tinggi. Program ini tidak memandang usia dan jenis
kelamin, sehingga semua orang berhak untuk mendapat pelatihan. Nantinya
pemerintah dapat mendata penduduk yang menganggur, kemudian setelah terdata
apabila memang layak untuk diadakan pelatihan dapat diadakan sebuah workshop
kepada masyarakat. Mulanya harus ada pengenalan terlebih dahulu kepada
masyarakat tentang pengertian pesokal dan bagaimana keuntungan pesokal ini
terhadap masyarakat.
Pada tahap workshop dapat diisi
oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dalam hal keterampilan, budayawan,
maupun orang-orang yang telah memiliki pengalaman menjadi pengusaha dalam
bidang souvenir. Dalam Pesokal ini dapat diadakan oleh pihak pemerintah maupun
swasta. Para pengisi workshop tersebut dapat menjelaskan tentang apa itu
pesokal maupun berbagi pengalaman yang telah mereka dapatkan dalam menjadi
pengusaha. Dalam workshop, peserta tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat
diadakan praktik langsung dalam pembuatan souvenir lokal. Contohnya adalah membuat
ukiran khas daerah, kaos-kaos, maupun batik khas daerah. Nantinya dalam
workshop para peserta tidak hanya mengerti bagaimana pelaksanaan pesokal,
tetapi juga terlatih dalam pembuatan beberapa souvenir.
Setelah tahap workshop adalah
praktik langsung dalam masyarakat. Masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan jenis souvenir yang digeluti. Seperti kelompok ukir, kelompok
kaos, kelompok batik, dll yang mencerminkan kearifan lokal. Untuk pertama,
harus ada pengawasan dari pemerintah maupun pihak terkait dalam Pesokal. Upaya
pengadaan bahan dan peralatan yang digunakan, dapat diperoleh dari swadaya masyarakat,
bantuan pemerintah, maupun sponsor swasta. Pihak-pihak tersebut harus saling
bersinergi, agar saling melengkapi demi terwujudnya program tersebut.
Pengawasan ini tidak harus selalu dilaksanakan. Apabila masyarakat sudah
memungkinkan untuk dapat bekerja sendiri, tanpa adanya pengawasan akan dapat
dilakukan. Masyarakat dapat melakukan pengembangan usaha setelah memperoleh
hasil yang memadai. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan. Dalam hal ini
instansi terkait maupun pihak swasta bisa membantu dalam hal peminjaman modal
dengan bunga rendah. Pemerintah juga dapat menjalankan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu kredit/
pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk
pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk
usaha produktif. Tanpa adanya modal, masyarakat akan kesulitan untuk
melaksanakan program ini.
Tahap selanjutnya adalah
pemasaran. Souvenir yang telah selesai
dibuat dapat dikumpulkan menjadi kesatuan souvenir lokal khas daerah. Dalam hal
pemasaran yang terpenting adalah promosi, sehingga harus ada promosi yang baik
dengan bantuan pemerintah maupun pihak swasta. Promosi ini dapat berbentuk
papan reklame, pamflet, banner, maupun promosi lewat jejaring sosial. Selain
itu, harus disediakan suatu kawasan khusus yang menjual souvenir khas daerah.
Kawasan tersebut tidak harus berada di daerah wisata, tetapi juga dapat berada
di berbagai kawasan yang mudah dijangkau masyarakat luas. Contohnya adalah
sentra kerajinan ukir dan meubel masyarakat Blora di daerah Jepon, Kabupaten
Blora yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menghasilkan keuntungan yang
luar biasa.
Dengan adanya suatu kawasan yang
menjual souvenir lokal, pasti memiliki daya tarik bagi masyarakat luas karena
barang-barang itu sulit ditemui di tempat lain maupun di daerah lain. Selain
itu, harus ada hak paten bagi souvenir yang dibuat oleh masyarakat itu. Setelah
terjual, antara pihak yang membuat dan memasarkan dapat berbagi hasil
keuntungan. Keuntungan ini nantinya dapat digunakan masyarakat pembuat souvenir
untuk menambah modal usaha, pengembangan usaha, maupun mencukup kebutuhan
hidupnya.
Manfaat
Pesokal
Pesokal
akan memberikan dampak yang sangat positif apabila dilaksanakan. Manfaat dari
Pesokal ini dapat dirasakan dalam bidang memberantas pengangguran, meningkatkan
ekonomi masyarakat, pengembangan wisata daerah, maupun semakin memperkenalkan
kearifan lokal daerah.
Dalam
program Pesokal semua souvenir dibuat dengan tanpa mesin-mesin yang canggih.
Dengan adanya program pesokal, pasti membutuhkan banyak tenaga kerja. Program
ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dari daerah itu sendiri. Misalnya saja
satu usaha membutuhkan 30 pekerja, berarti kita tinggal mengalikan berapa
tenaga kerja yang dapat diserap. Sehingga, dengan adanya program ini kita dapat
membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada di daerah
tersebut.
Manfaat
selanjutnya, dengan adanya program Pesokal berarti semakin banyak yang bekerja.
Semakin banyak yang bekerja berarti pekerja akan memperoleh penghasilan
sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, bagi pengusaha
yang menggeluti bidang ini akan memperoleh keuntungan apabila souvenir yang
mereka buat mampu bersaing di pasaran. Program pesokal akan meningkatkan
ataupun memperbaiki perekonomian masyarakat khususnya bagi yang hidup di garis
kemiskinan. Bagi pihak yang menjual, program pesokal akan memberikan pemasukan
berupa keuntungan yang diperoleh dari penjualan souvenir ini.
Manfaat
selanjutnya, program Pesokal menampilkan berbagai kearifan lokal daerah lewat
berbagai jenis souvenir yang dijual. Sehingga, program Pesokal akan membuat
kearifan daerah semakin dikenal oleh masyarakatnya sendiri maupun oleh
masyarakat luar daerah apabila mereka membeli souvenir ini untuk oleh-oleh.
Bagi yang telah membeli pasti memiliki kesan tersendiri dengan souvenir ini
karena tidak akan mereka temui di daerah lain. Program pesokal akan memajukan
dan mengembangkan kearifan lokal daerah maupun wisata daerah itu sendiri. Program Pesokal benar-benar memberikan
manfaat yang luar biasa apabila dapat dilaksanakan.
Baca juga: Pengertian Pengangguran.
0 comments:
Post a Comment