Tambahrejo, Harianblora.com – Pagi hari
adalah waktunya ibu-ibu memasak. Sebelum memasak, mereka tentu membeli
kebutuhan dapur, sayuran dan sebagainya. Biasanya mereka pergi ke pasar. Namun
tidak bagi sebagian warga Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora ini, mereka
lebih memilih membeli kebutuhan dapur di pasar rumahan.
Purwanti (24) warga Tambahrejo menuturkan pasar rumahan lebih diminati warga Blora. “Kalau
ke pasar ribet, apalagi yang sudah punya anak, pasti lebih ribet, maka kami
lebih memilih membeli sayuran di pasar rumahan yang dekat rumah,” paparnya
kepada Harianblora.com, Jumat (26/12/2014). Menurut ibu dari satu anak
tersebut, belanja di pasar rumahan juga lengkap seperti di pasar. “Di sini juga
lengkap, ada kebutuhan dapur, sayur, lodeh, tahu, tempe, minyak goreng,
terasi, kecambah, bawang, cabai dan
jajanan pasar,” ujar Dia.
Untuk harga, Pur mengakui memang agak mahal
sedikit di pasar rumahan dibandingkan di pasar. “Ya paling selisihnya 100
rupiah sampai 1 ribu rupiah, tidak sampai terlalu mahal,” jelasnya.
Sri selaku
penjual pasar rumahan sudah menekuni bisnis tersebut relatif lama. “Untungnya
ya lumayan meskipun sedikit,” paparnya saat ditemui Harianblora.com. Yang
paling laris, katanya, biasanya pas hujan karena warga malas ke pasar.
Apalagi, kata
Dia, saat seperti ini sudah musim tanam padi. “Jadi pagi-pagi para warga yang
bekerja jadi petani harus menyiapkan sarapan pagi-pagi,” tandasnya sembari
melayani pembeli.
Sri juga tak
bisa bangun agak siang. Pasalnya, sejak jam 2 dinihari ia harus bangun ke pasar
membeli barang-barang dagangan, kemudian jam 6 pagi ia harus sudah mangkal dan
siap jualan di tempat atau rumah yang biasa ia manfaatkan untuk jualan.
Ia mengaku,
tidak semua masyarakat di Blora suka membeli barang di pasar rumahan. “Tapi
kalau biasanya mereka butuh, mereka memesan jauh-jauh hari agar saya belikan
dari pasar,” tukasnya. (Red-Hb10/Foto:Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment