Jaranan Jombang yang dijual di Blora. |
Tunjungan, Harianblora.com – Pasar Blora malah jualan jaranan Jombang. Hal itu disampaikan
Sumardjan, S.Pd, M.MPd, Ketua Kwartir Ranting Kecamatan Tunjungan, Blora, saat
membeli jaranan untuk peserta didiknya yang sebentar lagi akan tampil dalam
agenda di Kwarran Tunjungan. “Blora kan kaya akan budayanya, ya tidak
barongannya saja, tapi juga tari-tari termasuk jaranan,” ujarnya kepada
Harianblora.com, Senin (29/12/2014).
Satu jaranan buatan pengrajin dari Jombang
tersebut, menurut Sumardjan seharga Rp 17.000. Ia sengaja membeli untuk latihan
murid-murid SD yang sebentar akan menampilkan tari jaranan.
Kepala SDN 1 Tawangrejo Blora tersebut menduga, di
Blora para pengrajin jaranan sangat enggan membuat jaranan. Karena membuat
barong lebih dinilai profit daripada jaranan. “Saya membeli di sebelah Timurnya
Pasar Blora juga menghadap Timur. Di sana juga ada beberapa barongan dengan
harga mulai 500 ribu sampai 1 jutaan,” paparnya. Jaranan, merupakan salah satu
jenis tari yang terkenal di Indonesia. Selain populer, tarian ini saat ini
dikembangkan dalam berbagai bentuk. Tari jaranan, atau ada juga yang menyebut
jaran kepang.
Dalam sejarahnya, seni tari jaranan sudah muncul
lama, yaitu pada tahun 1041 atau abad ke 10 Hijriah. Saat itu pula lah kerajaan
Kahuripan juga mengembangkan seni jaranan ini. Dengan menggunakan instrumen
jaranan yang terbuat dari bambu yang dianyam atau nyaman dari pandan yang
menyerupai kuda atau jaran.
Sekian lama, sampai detik ini, tari jaranan sering
digelar di berbagai bentuk acara budaya, termasuk pagelaran barong di Blora.
Sumardjan selaku sekretaris PGRI Tunjungan juga mengakui, jaranan buatan Blora
sangat jarang diprediksi karena faktor malas. “Ini saja harga 17 ribu dari
Jombang, mungkin dari pengrajinnya hanya 12 sampai 15 ribu,” ujar guru SD
tersebut.
Pria yang memiliki dua anak tersebut juga
menyinggung lagu jaranan yang diciptakan Ki Hadi Sukatno. Lagu tersebut yaitu Jaranan,
jaranan jarane jaran Teji, Sing numpak Mas Ngabehi, sing ngiring para abdi, Jrek
jrek nong, jrek jrek gung jrek e jrek turut lurung, gedebuk krincing gedebuk krincing
thok thok gedebuk jedher, gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk
jedher. “Dengan lagu ini, murid-murid saya nanti akan latihan dan siap pentas
dalam acara Kwarran Tunjungan,” jelasnya. (Red-HB23/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment