Blora, Harianblora.com – Meskipun terlihat sederhana, remeh,
mudah, bahkan hina, namun sebenarnya menjadi tukang sapu merupakan pekerjaan
sangat mulia. Mengapa? Karena tiap hari harus menyapu, membersihkan kotoran dan
sampah-sampah yang berserakan. Demikian gambaran Pairah, PNS tukang sapu Blora yang menginspirasi. Meskipun tukang
sapu, namun sosok Pairah sangat menginspirasi bagi masyarakat Blora.
Pairah, nama Jawa, ndeso dan pendek. Ya, nama yang pendek,
namun tak menjadikan semangat Pairah menjadi pendek. Pairah merupakan salah
satu pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Blora yang rajin, disiplin dan
gigih dalam menjalankan tugasnya.
Menurut data yang dihimpun Harianblora.com, Pairah adalah
salah satu warga Blora yang tepatnya berasal dari Desa Ngampon, Kec. Jepon,
Blora. Ia merupakan PNS yang sudah lama mengabdi, sekitar belasan tahun yang
berbekal ijazah SD.
Uniknya, ia kerap menggendong anaknya ketika menyapu halaman
di kitar jalan Sumodarsono dan Reksodiputro Blora. Pairah merupakan salah satu
petugas kebersihan di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Blora.
Menurut Pairah, ia sejak jam 6 pagi bersama teman-temannya
sudah menyapu jalan dan sering menggedong anaknya, karena tidak mau ditinggal.
Nasib Pairah, kian lama makin membaik. Pasalnya, dulu ia harus naik sepeda
ontel tiap pergi dan pulang ketika menjalankan tugasnya. Namun kini ia sudah
memiliki sepeda motor meskipun tidak terlalu bagus.
Zaman dulu, katanya, jika
berangkat naik sepeda ontel setiap pagi kadang juga sore hari sesuai petunjuk
dan arahan pimpinan, tapi alhamdullilah sekarang sudah bisa beli sepeda motor,
bisa ikut membantu meringankan beban suami, tetapi saya lebih suka naik sepeda
ontel.
Ketekunan, ulet dan kesabaran adalah modal utama Pairah.
Maka sejak tahun 2009, ia diangkat pemerintah Blora menjadi PNS dan mendapatkan
SK. Berkat hal itu, ia bisa menyekolahkan anaknya dan bisa meringankan beban
ekonomi keluarga. “Saya bersyukur, dulu tidak pernah mimpi bisa menjadi PNS.
Tujuan saya mencari nafkah untuk membantu suami,” paparnya.
Menjadi tukang sapu sangat susah. Banyak suka-duka dialami
Pairah. Apalagi ia harus berurusan dengan kotoran, debu jalanan dan sampah.
Maka tiap kali ia bekerja, Pairah sering menggunakan masker agar terhindar dari
debu jalanan.
Kita tentu berharap, perhatian pemerintah Blora terhadap
mereka yang kurang diperhatikan. Semoga sosok Pairah menginspirasi kita. Berkat
ketabahan, keuletan dan kesabarannya, ia menjadi PNS yang mengabdi pada Blora. (HB5/Foto:
Pemkablora).
0 comments:
Post a Comment