Tawangrejo, Harianblora.com – Meskipun musim hujan, Ngatirah warga Blora harus ngangsu air. Demikian yang dilakukan Ngatirah, warga
Tawangrejo, Blora. Ia ngangsu atau mengambil air dari sumur di sawah dekat
rumahnya. “Ya sudah biasa saya ngangsu sejak kecil, meskipun sudah musim rendeng, saya tetap ngangsu untuk masak dan
diminum,” ujarnya pada Harianblora.com, Minggu (28/12/2014).
Musim rendeng (hujan) bagi warga
Blora yang memiliki sumur tidak menjamin air di sumurnya bersih. Biasanya, kata
Dia, air dari sawah itu hanya untuk memasak dan minum saja. “Kalau air dari
sumur sendiri ya untuk mandi, mencuci pakaian, piring dan kebutuhan lain,”
jelas ibu dari satu anak tersebut.
Bermodal sepeda jengkik, gembes,
corong dan timba plastik, Ngatirah harus menggayuh sepedanya untuk mendapatkan
air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau yang punya uang banyak sih
tinggal beli air galon, aqua atau air bersih. Tapi kalau minim uang seperti
saya ya harus ngangsu,” papar Dia.
Ia mengaku, kegiatan ngangsu pada
sore hari itu hanya bisa mengangkut 2 gembes air bersih. “Biasanya saya hanya
bisa 3 kali pergi pulang ngangsu. Ini sudah mending karena musim rendeng, kalau
musim kemarau bisa 10 kali saya ngangsu air, karena untuk mandi dan kebutuhan
masak,” tukasnya.
Tidak hanya Ngatirah, warga lain juga banyak yang ngangsu air untuk kebutuhan masak dan minum. "Rata-rata warga sini ya ngangsu semua, karena banyak yang petani dan susah mendapatkan air bersih," katanya. (Red-HB20/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment