Parmin dan istrinya. |
Nglebak, Harianblora.com - Selama ini banyak orang ingin
punya umur panjang. Namun, rata-rata umur manusia jarang sampai di atas 80
tahun. Berbeda dengan kakek tua yang tinggal di Desa Nglebak, Kecamatan
Kradenan, Kabupaten Blora ini. Paimin, nama pendek tapi berumur panjang. Kakek
ini mengajarkan Filosofi Kehidupan dari Blora, Budek, Bawur, Bungkuk, Boyok,
Bongko saat ditemui Harianblora.com, Kamis (25/12/2014) di kediamannya.
Meskipun ia sudah tidak bisa melihat dengan jelas, namun
ingatan, pendengaran dan komunikasinya dengan orang di sekitarnya masih lancar.
Berbeda dengan orang pada umumnya, jika sudah berumur 70 an pasti sudah pikun
dan organ serta panca inderanya kurang normal. Praktisnya, jika sudah berumur
70 an, rata-rata manusia sudah pikun.
"Wong urip kuwi nek wis budek,
bawur, ngko iso bungkuk, boyok lagi bongko," ujarnya dengan bahasa Jawa.
Artinya, sebelum mati, prosesnya dimulai dari budek (tidak bisa mendengar),
bawur (tidak budek (tidak bisa mendengar), bawur (tidak bisa melihat), bungkuk
(tidak bisa tegak berdiri), boyok (sudah tidak bisa bergerak layaknya orang
muda) dan bongko alias mati. "Nek aku wis bawur, tapi durung budek, dadi
iseh urip suwe," paparnya. Artinya, saya sudah tidak bisa melihat dengan
jelas, tapi saya belum tuli, jadi bisa berumur panjang. Menurutnya, ia lahir
pada tahun sekitar 1928. "Lahirku nek ora salah tahun 1928," jelasnya
dengan Harianblora.com.
Kakek yang kurang lebih berusia 86 tahun ini sudah memiliki
buyot (keturunan keempat) juga akan menjadi canggah (keturunan kelima). Pada
zaman Belanda dulu, ia sempat melawan penjajah di Blora. Banyak hal yang
dibicarakan saat redaksi Harianblora.com ke tempatnya. Sehari-hari, meskipun
tidak bisa melihat, namun ia masih beraktivitas layaknya orang muda dan normal.
Beliau masih bisa makan sendiri, minum sendiri, ganti baju sendiri, dan uniknya
bisa berjalan menuju sumur untuk mandi dan wudhu sendiri tanpa dipandu dan
dikawal. Ia hidup bersama istrinya, Darni yang berumur kurang lebih 70 tahunan
lebih.
Sebenarnya, menurut pengakuan Darni, Paimin namanya
panjangnya ditambah setelah menikah. Setelah menikah, nama tersebut ditambah
Harjo Sumarto. "Biyen bar nikah jengenku ditambahi Paimin Harjo
Sumarto," ujar Darni. Artinya, zaman dulu setelah nikah namanya ditambahi
Paimin Harjo Sumarto. Banyak nilai-nilai yang diajarkan kakek yang sudah
berumur kurang lebih 86 ini. Meskipun hidup sederhana, namun banyak anak-anak,
cucu-cucunya menjadi orang sukses. (Red-HB7/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Tokoh dan Inspirasi dari Blora.
0 comments:
Post a Comment