Blora, Harianblora.com - Beternak sapi di blora tak harus kaum laki-laki.
Demikian simpulan yang muncul ketika redaksi Harianblora.com melihat warga
Tunjungan, pada pagi pukul 06.23 Wib sedang menuntun sapinya menuju sawah. Ia
terlihat menuntun dua sapi yang akan dibawanya ke sawah untuk dimanjakan dengan
rumput.
Pada Jumat (26/12/2014),
Surmarni, warga Tunjungan, Blora menarik tali sapi dengan kuat. Meskipun ia
perempuan, namun tak takut dengan sapi. “Sudah biasa, sejak pagi saya menuntun
sawah, nanti talinya saya cancang, kemudian saya menggarap yang saat ini sedang
proses tandur,” ujarnya kepada Harianblora.com.
Di Blora, menurutnya sudah biasa
perempuan beternak sapi. Namun kadang, ia juga takut ketika sapinya marah
hingga menyundang (menabrak) dirinya.
Yang paling saya takuti, katanya,
kalau sapi lapar minta marah biasanya nendang-nendang tempat makannya. “Kalau
pagi sampai siang saya taruh di sawah, sembari mencari rumput, jika sudah jam 1
siang, sapi saya bawa pulang,” paparnya.
Dari hasil ternak sapi, katanya,
ia mengaku bisa membeli rumah dan sawah.
“Sapi itu menurut Jawa adalah golongan rojo koyo selain kambing dan kuda, jadi saya ya gak takut untuk beternak
sapi,” pungkasnya. (Red-HB28/Foto:Harianblora.com).
Baca juga: Hukum Memakan Ungker Blora Menurut Islam.
Baca juga: Hukum Memakan Ungker Blora Menurut Islam.
0 comments:
Post a Comment