Blora, Harianblora.com - Aduh, Alun-alun Blora malah dijadikan pacaran saja daripada kegiatan
positif. Selama ini, alun-alun Blora hanya dimanfaatkan untuk kegiatan dari
pemerintah, seperti pagelaran budaya, konser dalam rangka HUT Blora dan
sebagainya. Namun jika siang hari selain digunakan agenda pemerintah, hanya
dimanfaatkan untuk bersantai-santi, bahkan hanya sekadar pacaran belaka.
Hal itu tampak pada hari Sabtu (27/12/2014), sekitar pukul
08.30 sampai 10.45 Wib para pemuda dengan pasangannya asyik pacaran di bawah
pohon Beringin yang berada di tengah alun-alun Blora. "Biasanya yang
paling ramai itu malam hari, apalagi malam minggu, rata-rata ya remaja SMP dan
SMA," ujar Rismatun (42), warga Kaliwangan yang jualan di sekitar
alun-alun. Ia mengakui, meskipun di tempat umum dan ramai, kadang ada beberapa
pelajar yang nakal. "Kadang ada yang ciuman, rangkul-rangkulan, padahal
mereka masih menggunakan baju sekolah," paparnya pada Harianblora.com.
Risma mengakui, lokasi alun-alun yang strategis, banyak
penjual, sejuk, masuk tak bayar membuat siapa saja bebas keluar masuk alun-alun
Blora. Alun-alun kan milik rakyat, katanya, makanya meskipun demikian, kita harus tetap menjaga, baik secara fisik maupun rohani.
Kalau bisa, katanya, ya jangan pacaran lah. Alun-alun itu simbol
kota, kalau alun-alun Blora buruk dan dilihat orang luar Blora, tentu yang
buruk orang se kabupaten Blora. "Ya saya juga punya anak usia SMA, tapi gak tak
belikan motor, kalau punya motor pasti kelayapan ke mana-mana," jelas ibu
yang memiliki 3 anak tersebut.
Jika diamati, memang benar, rata-rata yang pacaran di
alun-alun Blora adalah remaja usia SMP dan SMA. "Kalau orang yang sudah
nikah ya malas lah jam pagi segini kok pergi, mending kerja atau masak di
rumah," ujar Dia. (Red-HB13/Foto: Harianblora.com).
Baca juga: Semburan Lumpur Desa Nglobo Jiken Blora Gegerkan Warga.
Baca juga: Semburan Lumpur Desa Nglobo Jiken Blora Gegerkan Warga.
0 comments:
Post a Comment